Jum'at, 26/04/2024 07:53 WIB

Baznas Target Salurkan Hewan Kurban ke 60 Ribu KK

Sebanyak 3.000 ekor kambing yang dipotong direncanakan dapat dirasakan manfaatnya oleh 60.000 Kepala Keluarga atau sekitar 240.000 penduduk desa

Konferensi pers Badan Amil Zakat Nasional di Jakarta, Rabu (03/07)

Jakarta, Jurnas.com - Setelah berhasil di tahun sebelumnya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali mengajak masyarakat untuk melaksanakan ibadah Kurban pada Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah ini melalui Program Kurban Berdayakan Desa.

Melalui Kurban Berdayakan Desa, sebanyak 3.000 ekor kambing yang dipotong direncanakan dapat dirasakan manfaatnya oleh 60.000 Kepala Keluarga atau sekitar 240.000 penduduk desa yang membutuhkan di 23 propinsi di Indonesia.

“Kurban Berdayakan Desa disiapkan untuk dapat dirasakan manfaatnya oleh mustahik dari Aceh hingga Papua,” kata Direktur Program Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) Baznas, dalam konference pers di Jakarta, Rabu (03/07).

Ajat Sudrajat mengatakan, pada Program Kurban Berdayakan Desa ini, domba dan kambing kurban merupakan hasil dari para peternak mustahik dalam Program Balai Ternak Baznas yang dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia.

*Kurban Berdayakan Desa juga makin mempererat budaya gotong royong dan berbagi di desa," ujarnya.

Selain itu, menurut ketua panitia Kurban 2019, Mohamad Indra Hadi, lewat Kurban Berdayakan Desa, masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan penduduk desa dalam empat bidang sekaligus yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan dan budaya.

“Baznas menyelenggarakan Kurban Berdayakan Desa untuk mempermudah masyarakat dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagaimana hikmah berkurban sebagai bentuk ketaatan atas perintah Sang Maha Pencipta. Selain itu, Baznas juga mengajak masyarakat untuk menjadikan ibadah kurban sebagai upaya pemberdayaan desa,” kata Indra.

Dari segi ekonomi, ketika Kurban dilakukan di desa, maka usaha peternakan warga akan makin berkembang dan berbagai industri turunan akan mengikuti, seperti olahan kulit dan kotoran kambing pada Program Balai Ternak Baznas di Semarang dan Banyumas, Jawa Tengah serta Tanah Datar, Sumatera Barat,” kata Indra.

Indra mengatakan, perputaran roda perekonomian menjadi semakin kuat. Di Tanah Datar, usaha peternakan warga mengundang munculnya usaha pabrik pakan ternak dan budidaya tanaman hias.

Di Kendal, Jawa Tengah, produksi kompos dari kotoran kambing dimanfaatkan untuk mengembangkan budidaya tanaman jambu yang kemudian dijual dalam bentuk makanan olahan.

Dari sisi pendidikan, dengan perputaran ekonomi dari Kurban Berdayakan Desa, akan membantu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menempuh pendidikan lebih tinggi dan memperbaiki fasilitas pendidikan terdekat.

“Kurban Berdayakan Desa juga mendorong peningkatan kualitas Kesehatan masyarakat desa, dari anak-anak hingga orang dewasa. Daging sapi dan daging kambing mengandung berbagai zat gizi yang membantu pertumbuhan anak-anak desa lebih sehat,” katanya.

Baznas juga mendorong Baznas provinsi dan Baznas kabupaten/ kota untuk melaksanakan Kurban Berdayakan Desa di seluruh Indonesia sehingga dapat meningkatkan program-program pemberdayaan desa.

Berdasar perhitungan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia (UI), kurban menyimpan potensi sebesar Rp69,9 Triliun di Indonesia. Dengan Kurban Berdayakan Desa, diharapkan potensi sebesar ini dapat dimaksimalkan untuk mengembangkan pemberdayaan desa.

KEYWORD :

Hewan Kurban Badan Amil Zakat Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :