Sabtu, 27/04/2024 01:59 WIB

AS Sarankan China Temui Dalai Lama

Branstad mengunjungi Tibet minggu lalu, perjalanan pertama yang dilakukan oleh duta besar AS sejak 2015

Dalai Lama (Foto: AFP)

Beijing, Jurnas.com - China harus mengadakan pembicaraan dengan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama. Demikian saran Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Tiongkok, Terry Branstad kepada para pejabat China selama perjalanan ke wilayah Himalaya, di mana Dalai Lama mengkritik Beijing karena mengganggu kebebasan beragama.

Branstad mengunjungi Tibet minggu lalu, perjalanan pertama yang dilakukan oleh duta besar AS sejak 2015, di tengah meningkatnya perdagangan dan ketegangan diplomatik antara kedua negara.

Kunjungannya mengikuti pengesahan undang-undang AS pada Desember lalu, yang mengharuskan Washington menolak visa pejabat Tiongkok yang bertanggung jawab atas implementasi kebijakan, yang membatasi akses ke Tibet untuk orang asing. Undang-undang ini dikecam oleh Tiongkok.

Branstad bertemu dengan pejabat pemerintah China dan tokoh-tokoh agama dan budaya Tibet, dan "mengangkat keprihatinan lama tentang kurangnya akses yang konsisten" ke Tibet.

"AS mendorong pemerintah China untuk terlibat dalam dialog substantif dengan Dalai Lama atau perwakilannya, tanpa prasyarat, untuk mencari penyelesaian yang menyelesaikan perbedaan," kata jurubicara kedutaan dilansir dari Reuters pada Minggu (26/5).

"Dubes AD juga menyatakan keprihatinan terkait campur tangan pemerintah China dalam kebebasan umat Buddha Tibet untuk mengatur dan mempraktikkan agama mereka," ujar dia.

Beijing mengirim pasukan ke Tibet yang terpencil dan pegunungan pada 1950-an, dalam apa yang secara resmi disebut pembebasan damai, dan telah memerintah di sana dengan tangan besi sejak itu.

Dalai Lama melarikan diri ke India pada awal 1959, setelah pemberontakan yang gagal melawan pemerintahan China, dan Beijing masih mencapnya sebagai separatis yang berbahaya.

China mengatakan para pemimpinnya memiliki hak untuk menyetujui penggantinya, sebagai warisan dari kaisar China.

Tetapi biksu pemenang Nobel Perdamaian berusia 83 tahun itu, mengatakan bahwa inkarnasinya dapat ditemukan di India setelah ia meninggal nanti, dan bahwa penerus lain yang disebut oleh China tidak akan dihormati.

Seperti diketahui, dalam tradisi Tibet jiwa seorang biksu Buddha senior akan bereinkarnasi dalam tubuh seorang anak pada saat kematiannya.

KEYWORD :

Amerika Serikat China Dalai Lama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :