Jum'at, 26/04/2024 20:42 WIB

Uni Eropa: Serangan Udara di Suriah Melanggar Hukum Internasional

Setidaknya 108 warga sipil terbunuh di Idlib sejak 26 April, ketika rezim Suriah dan sekutu militernya meningkatkan serangan mereka.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini (Foto: Financial Tribune)

Uni Eropa, Jurnas.com - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, menyampaikan keprihatinannya terhadap serangan udara yang terjadi baru-baru ini di barat laut Suriah. Menurutnya, serangan itu merupakan pelanggaran hukum internasional yang tidak dapat diterima.

"Eskalasi militer baru-baru ini di Suriah Barat Laut, dengan serangan udara dan penembakan artileri yang menargetkan sekolah dan rumah sakit, termasuk penggunaan bom barel, merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional yang tidak dapat diterima," kata Mogherini dalam pernyataan, Rabu (8/5).

Mogherini mengatakan lebih dari 150.000 warga sipil telah kehilangan tempat tinggal dan banyak warga lainnya meninggal dunia. "Seperti biasa, perempuan dan anak-anak secara tidak proporsional dipengaruhi oleh eskalasi ini," ujar Mogherini.

Mogherini juga menegaskan dukungan Uni Eropa untuk keadilan di Suriah. "Kami tidak akan pernah berhenti menuntut pertanggungjawaban bagi para pelaku. Kami akan terus bekerja untuk membawa bantuan kepada orang-orang Suriah," tegasnya.

Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) mengatakan, setidaknya 108 warga sipil terbunuh di Idlib sejak 26 April, ketika rezim Suriah dan sekutu militernya meningkatkan serangan mereka. 

September lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk menjadikan provinsi Idlib di utara Suriah menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi akan dilarang secara tegas.

 

KEYWORD :

Uni Eropa Suriah Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :