Jum'at, 26/04/2024 07:13 WIB

Tagih Komitmen Uni Eropa, Iran Ancam Kembali Kembangkan Uranium

Rouhani mengatakan anggota pakta 2015 masih memiliki waktu 60 hari unthk menunaikan janji mereka dalam melindungi sektor minyak dan perbankan Iran dari sanksi Amerika Serikat (AS)

Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)

Teheran, Jurnas.com - Presiden Hassan Rouhani mengatakan, Iran akan melanjutkan pengayaan uranium, jika Inggris, Perancis, Jerman, China dan Rusia tidak menepati janji mereka di bawah perjanjian nuklir 2015.

Rouhani mengatakan anggota pakta 2015 masih memiliki waktu 60 hari unthk menunaikan janji mereka dalam melindungi sektor minyak dan perbankan Iran dari sanksi Amerika Serikat (AS)

Ancaman Rouhani itu disampaikan setahun setelah Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian itu.

Sejak itu, AS telah memulihkan sanksi ekonomi yang melumpuhkan pada Iran, bahkan ketika Teheran terus mematuhi perjanjian itu, menurut inspektur PBB.

Roujani mengatakan, Iran akan mulai memasok cadangan uranium pengayaan rendah (LEU) dan air berat, yang digunakan dalam reaktor nuklir, termasuk reaktor yang dapat memberikan Iran sumber plutonium tingkat bom.

Selain itu, Iran juga akan melanjutkan pembangunan reaktor nuklir Arak, fasilitas yang telah ditutup dan komponen-komponen utamanya telah dibongkar, berdasarkan kesepakatan.

"EU / E3 + 2 akan menghadapi tindakan lebih lanjut Iran jika mereka tidak dapat memenuhi kewajiban mereka dalam 60 hari ke depan dan mengamankan kepentingan Iran. Kondisi menang-menang akan diterima," tulis Rouhani di Twitternya.

Kementerian luar negeri Iran mengatakan, keputusan dewan keamanan tinggi untuk berhenti bertindak atas beberapa komitmen Republik Islam Iran di bawah perjanjian nuklir telah dikomunikasikan kepada para kepala negara dari negara yang masih menjadi pihak dalam perjanjian itu.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Kesepakatan Nuklir Uranium




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :