Jum'at, 26/04/2024 12:21 WIB

Theresa May Kembali Alami Kekalahan di Parlemen

May akan kembali ke parlemen akhir bulan ini dan membuat pernyataan kepada House of Commons jika dia gagal dalam merumuskan kesepakatan baru atau menegosiasikan kembali yang gagal. 

Perdana Menteri Inggris Theresa May (Foto: AFP)

Jakarta, Jurnas.com - Perdana Menteri Inggris, Theresa May kembali menderita kekalahan memalukan di House of Commons setelah anggota parlemen menolak pendekatannya yang baru untuk meninggalkan Uni Eropa pada Kamis (14/02) waktu setempat.

Sebanyak 303 legislator memilih 303, 258 di antaranya menentang amandemen pemerintah yang akan mendukung pendekatan baru Theresa May dalam negosiasi dengan Uni Eropa dan mencegah Inggris untuk menggulingkan Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Sekelompok pemberontak Tory dipimpin oleh Brexiter Jacob Rees-Mogg dari Kelompok Penelitian Eropa Eurosceptic yang ingin mengejar Brexit tanpa kesepakatan, abstain dari pemungutan suara dan dengan demikian meninggalkan pemerintah rentan terhadap kekalahan berat.

Kekalahan kedua pemerintah pada pemungutan suara Brexit menyoroti bagaimana perdana menteri sekali lagi kehilangan kendali partainya di minggu-minggu terakhir sebelum Inggris dijadwalkan untuk keluar dari UE.

Meskipun pemungutan suara tidak mengikat, itu adalah kebalikan dari kemajuan yang dibuat perdana menteri dua minggu lalu ketika dia mendapatkan suara mayoritas di parlemen untuk mosi Brexit yang baru.

Dilansir aa, kekalahan terbaru akan membuat pejabat Uni Eropa di Brussels semakin tidak pasti dalam keyakinan mereka bahwa May akan dapat memberikan Brexit yang lancar dan dapat diselamatkan dan akan membuat mereka kurang cenderung untuk menawarkan lebih banyak konsesi kepadanya untuk kesepakatannya.

Theresa May sedang mencoba untuk menegosiasikan kembali kesepakatan Brexit yang gagal dengan UE untuk memastikan bahwa itu disetujui oleh parlemen. Uni Eropa, bagaimanapun,memilikimenyatakan bahwa kesepakatan tersebut tidak untuk negosiasi ulang dan tidak akan meninjau kembali perjanjian penghentian.

May akan kembali ke parlemen akhir bulan ini dan membuat pernyataan kepada House of Commons jika dia gagal dalam merumuskan kesepakatan baru atau menegosiasikan kembali yang gagal.

Melalui serangkaian suara awal bulan ini, anggota parlemen milikimemberi sinyal mereka tidak ada kebaikandari Brexit tanpa kesepakatan. Padahal, tidak jelas apamayoritasBrexit, lunak atau keras, ada di parlemen.

Inggris diatur untuk secara resmi meninggalkan Uni Eropa pada tanggal 29 Maret 2019.

KEYWORD :

Parlemen Inggris Theresa May Kesepakatan Brexit




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :