Sabtu, 27/04/2024 11:45 WIB

Intel AS Bantah Pernyataan Trump Soal ISIS dan Korut

Di hadapan Komite Intelijen Senat, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats membeberkan bahwa Pyongyang tidak sepenuhnya setuju melakukan denuklirisasi.

Rudal Korea Utara (Foto: People Daily)

Washington, Jurnas.com – Kepala intelijen Amerika Serikat (AS) membantah pernyataan Presiden AS Donald Trump, terkait kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah, dan itikad damai Korea Utara (Korut).

Di hadapan Komite Intelijen Senat, Direktur Intelijen Nasional Dan Coats membeberkan bahwa Pyongyang tidak sepenuhnya setuju melakukan denuklirisasi.

“Kami melihat Korut tidak mungkin menyerahkan semua senjata nuklir dan kapabilitas produksinya. Bahkan ketika dia (Korut) berusaha menegosiasikan langkah-langkah denuklirisasi parsial untuk mendapatkan konsesi AS dan internasional,” ungkap Coats.

“Para pemimpin Korea Utara memandang kemampuan senjata nuklir sangat penting untuk keberlangsungan rezim,” lanjutnya dilansir dari AFP pada Rabu (30/1).

Sementara terkait ISIS di Suriah, Coats menyebut kelompok teroris tersebut hamper tak terkalahkan, dan dapat dengan mudah bangkit kembali jika ditinggalkan oleh AS.

ISIS, lanjut Coats, masih memimpin ribuan pejuang di Irak dan Suriah, memiliki delapan cabang, dan lebih dari selusin jaringan.

“Juga ada ribuan pendukung yang tersebar di seluruh dunia, terlepas dari kepemimpinan dan kerugian teritorial yang signifikan,” tutur dia.

KEYWORD :

Intel AS Korea Utara ISIS Suriah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :