Sabtu, 27/04/2024 01:14 WIB

Uni Eropa Dukung AS Produksi Rudal Besar-besaran

Lavrov geram terhadap negara-negara Eropa yang terus mengiyakan kebijakan Gedung Putih, bahka saat kebijakan itu bertentangan dengan kepentingan mereka sendiri.

China kembangkan rudal balistik antarbenau (ICBM), Julang-3 (JL-3) (Foto ilustrasi: Financial Tribune)

Moskow - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Rusia akan membalas penyebaran rudal Amerika Serikat (AS) yang melanggar Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF).

"Rusia berada di bawah tekanan konstan dari mereka yang melihatnya sebagai semacam pesaing dalam dunia politik . Kami melihat ini dalam contoh tindakan AS," kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya-1 Rusia, Minggu (30/12).

Lavrov geram terhadap negara-negara Eropa yang terus mengiyakan kebijakan Gedung Putih, bahka saat kebijakan itu bertentangan dengan kepentingan mereka sendiri. Ia mencontohkan resolusi Rusia tentang Perjanjian INF.

"Di Eropa di mana kami mendengar kekhawatiran paling besar tentang keputusan AS untuk menarik secara sepihak dari perjanjian ini, tetapi seluruh Uni Eropa (UE) memberikan suara menentang proposal kami," kata Lavrov.

Pada 21 Desember, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menolak resolusi yang diajukan Rusia untuk mendukung Perjanjian INF, di mana Moskow menyatakan kekecewaannya.

Lavrov mencatat, keputusan Uni Eropa hanya dapat dijelaskan dengan solidaritas yang dipahami secara keliru. Ia nambahkan, Negara Biru itu pada dasarnya mendukung Perjanjian INF yang tidak ada lagi.

"Langkah selanjutnya, tentu saja, akan menjadi respons Federasi Rusia. Ini bukan pilihan kami, tetapi ibu kota Uni Eropa mungkin tidak dapat memahami ancaman terhadap keamanan Eropa sendiri," kata Lavrov.

Perjanjian INF ditandatangani pada 1987 antara Uni Soviet dan as tentang penghapusan rudal jarak menengah dan jarak pendek. Kesepakatan itu merupakan pakta pertama yang dicapai  Washington dan Moskow mengenai perlucutan senjata nuklir dan membatasi perlombaan senjata.

Pada bulan Oktober, Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington akan menarik diri dari Perjanjian INF karena dugaan pelanggaran Rusia atas perjanjian tersebut. Moskow berulang kali membantah.

KEYWORD :

Amerika Serikat Rusia Uni Eropa Perlombaan Senjata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :