Jum'at, 26/04/2024 10:00 WIB

Konflik Perdagangan Buat Penjualan Kendaraan Anjlok

HSebuah laporan yang diterbitkan oleh cabang akuntan Jerman Ernst & Young (EY) menemukan bahwa konflik perdagangan, yang membuat meningkatnya biaya bahan baku dan pengeluaran investasi yang tinggi telah membebani margin keuntungan pembuat mobil internasional selama kuartal ketiga (Q3) tahun 2018

Perusahaan otomotif Tesla

Jakarta - Sebuah laporan yang diterbitkan oleh cabang akuntan Jerman Ernst & Young (EY) menemukan bahwa konflik perdagangan, yang membuat meningkatnya biaya bahan baku dan pengeluaran investasi yang tinggi telah membebani margin keuntungan pembuat mobil internasional selama kuartal ketiga (Q3) tahun 2018

Meskipun gabungan pendapatan kotor dari 16 perusahaan otomotif terkemuka di dunia naik 2,3 persen pada Q3, jumlah total penjualan kendaraan turun untuk pertama kalinya sejak 2009 sebesar 3,7 persen dan laba sebelum bunga dan pajak merosot 3,3 persen. Temuan ini didasarkan pada analisis reguler dari angka laba kuartalan yang dilakukan oleh EY.

"Kuartal ketiga mengecewakan bagi banyak perusahaan otomotif dan situasinya tidak mungkin membaik secara keseluruhan hingga akhir tahun", sebuah pernyataan oleh mitra EY Peter Fuss dilansir China.org.

Laporan tersebut mengaitkan lemahnya kinerja dengan kesulitan logistik yang berasal dari transisi baru-baru ini ke Prosedur Pengujian kendaraan harmonis Cahaya (WLTP) baru di seluruh dunia dan faktor-faktor lainnya.

Laporan akuntansi mencatat bahwa pengiriman kendaraan oleh pembuat mobil Jerman turun 2,3 persen dan karenanya sedikit di atas rata-rata global. Namun, EBIT mereka masih turun tajam sebesar 7,6 persen, sementara pendapatan hampir stagnan (plus 0,5 persen) selama periode tersebut.

Tidak terkecuali berkat Yen yang lebih lemah, perusahaan Jepang bernasib lebih baik daripada rekan Jerman mereka di Q3. Meskipun gabungan pendapatan kotor dari enam produsen mobil yang dinilai oleh EY naik 1,5 persen dan pengiriman turun 0,3 persen, mereka melawan tren internasional menuju hasil EBIT yang lebih rendah dengan kenaikan 5,4 persen rata-rata.

Ke depan, Fuss memperingatkan bahwa industri otomotif Jerman akan terus menghadapi tantangan terkait permintaan yang lebih lemah dan biaya yang lebih tinggi selama kuartal keempat tahun 2018.

Mitra EY memprediksi bahwa mobil listrik kemudian akan menjadi topik yang semakin penting dalam perjalanan tahun depan. Dia menyatakan keyakinannya bahwa nasib pembuat mobil di Jerman dapat meningkat lagi dalam "perlombaan untuk kepemimpinan dalam teknologi baru" yang semakin meningkat ketika transisi WLTP tidak lagi menjadi masalah.

KEYWORD :

Penjualan Kendaraan Konflik Perdagangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :