Sabtu, 27/04/2024 03:56 WIB

Israel akan Rutin Kunjungan ke Negara Muslim

Netanyahu berjanji akan memperkuat hubungan dengan benua Afrika dan menyebut ikrarnya sebagai prioritas pada konferensi keamanan regional yang dia hadiri di Liberia tahun lalu.

Benjamin Netanyahu (R) dan Idriss Deby saat mereka menyampaikan pernyataan bersama di Yerusalem (Foto: Ronen Zvulun/ Reuters)

Yerusalem - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan mengunjungi Chad dalam waktu dekat untuk secara resmi menjalin hubungan diplomatik antara kedua negara.

Demikian disampaikan Kantor Netanyahu, Selasa (27/11). Harian Israel, Haaretz menyebutkan, pengumuman itu disampaikan beberapa jam setelah Netanyahu bertemu dengan Presiden Chad, Idriss Deby di Yerusalem.

"Keduanya membahas ancaman bersama dan perjuangan melawan terorisme, meningkatkan kerja sama antara negara-negara di bidang pertanian, melawan terorisme, keamanan perbatasan, teknologi, energi matahari, air, kesehatan dan banyak lagi," kata pernyataan itu.

Deby tiba di Israel pada Minggu (25/11). Itu meruapkan kunjungan resmi pertama yang dilakukan seorang pemimpin negara Afrika Tengah sejak memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada 1972.

"Kami membahas perubahan besar yang terjadi di dunia Arab dalam hubungannya dengan Israel," kata Netanyahu, menambahkan akan ada melakukan lebih banyak kunjungan ke negara-negara Arab.

Sebelumnya, Netanyahu berjanji akan memperkuat hubungan dengan benua Afrika dan akan menjadikan benua itu sebagai prioritas seperti disampaikan pada konferensi keamanan regional di Liberia tahun lalu.

Pemerintahnya telah berinvestasi dalam penjangkauan ke Afrika, di mana beberapa negara yang sebelumnya hangat ke Israel telah memutuskan hubungan sejak pendudukannya atas wilayah Palestina. Israel mempertahankan hubungan diplomatik dengan 32 dari 54 negara di benua itu.

Deby mengatakan kunjungannya bersejarah untuk kedua negara. Ia mengapresiasi ada kemajuan hubungan antar kedua negara tersebut setelah merenggang. Meski begitu, ia mengatakan, konflik Israel-Palestina tidak bisa diabaikan.

"Tentu saja, pembaruan hubungan diplomatik antara kami, yang sangat saya inginkan, bukanlah sesuatu yang dapat membuat masalah Palestina lenyap," kata Deby dalam bahasa Prancis melalui seorang penerjemah, dilansir Al Jazeera.

KEYWORD :

Israel Timur Tengah Chad




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :