Jum'at, 26/04/2024 08:31 WIB

Ukraina Resmi Berlakukan Darurat Militer

Poroshenko mengatakan, darurat militer diperlukan untuk memperkuat pertahanan Ukraina.

Presiden Ukraina Poroshenko berjabat tangan dengan Donald Trump

Moskow - Ukraina resmi memberlakukan darurat militer selama 30 hari, mulai Selasa (27/11) di beberapa bagian negara yang paling rentan terhadap serangan dari Rusia, setelah Presiden Petro Poroshenko memperingatkan adanya ancaman sangat serius.

Poroshenko mengatakan, darurat militer diperlukan untuk memperkuat pertahanan Ukraina, setelah Moskow menyita tiga kapal angkatan laut Ukraina, dan menyandera awak kapal pada akhir pekan lalu.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tidak suka apa yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Karena itu, ia bekerja sama dengan para pemimpin Eropa guna menangani situasi tersebut.

Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut perampasan Rusia atas kapal Ukraina sebagai bentuk eskalasi berbahaya dan pelanggaran hukum internasional. Dia menyerukan kedua negara tetap menahan diri.

“Amerika Serikat mengutuk tindakan agresif Rusia ini. Kami menyerukan kepada Rusia untuk mengembalikan kapal Ukraina, dan melepaskan anggota awak, untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina,” kata Pompeo dalam sebuah pernyataan dilansir dari Reuters.

Departemen Luar Negeri menyebut Pompeo telah berbicara melalui telepon dengan Poroshenko, dan menegaskan bahwa AS mengakui dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.

Sebelumnya, Parlemen Ukraina menyetujui pemberlakuan darurat militer, setelah Poroshenko meyakinkan bahwa itu tidak akan digunakan untuk mengekang kebebasan sipil, atau menunda pemilihan yang dijadwalkan tahun depan.

Rusia telah mengobarkan perang hibrida melawan negara kita untuk tahun kelima. Tapi dengan serangan terhadap kapal militer Ukraina, ini sudah memasuki agresi,” tegas Poroshenko.

Dalam panggilan telepon dengan Poroshenko, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menawarkan dukungan penuh untuk integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina. Padahal diketahui Ukraina bukan anggota NATO, kendati ingin menjadi anggota.

KEYWORD :

Ukraina Rusia Darurat Militer




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :