Jum'at, 26/04/2024 13:45 WIB

Angelina Jolie: Perempuan yang Diperkosa ISIS Butuh Keadilan

Den Haag dan aktris pemenang Oscar Jolie meluncurkan Preventing Sexual Violence Initiative pada 2012 untuk menghentikan impunitas bagi pemerkosaan dan meningkatkan dukungan bagi para penyintas.

Angelina Jolie

Jakarta - Mantan Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague meminta upaya yang lebih serius bagi pelaku pemerkosaan di zona konflik seperti Myanmar, Nigerian dan Irak, enam tahun setelah ia meluncurkan inisiatif bersama Angelina Jolie untuk mengakhiri kejahatan seksual.

Den Haag dan aktris pemenang Oscar Jolie meluncurkan Preventing Sexual Violence Initiative pada 2012 untuk menghentikan impunitas bagi pemerkosaan dan meningkatkan dukungan bagi para penyintas.

"Ketika keadaan sedang berlangsung, tidak ada anggota ISIS atau Boko Haram atau pasukan bersenjata Burma dibawa ke pengadilan atas kejahatan kekerasan seksual," kata Hague kepada Thomson Reuters Foundation di sela-sela pertemuan puncak inisiatif tersebut.

Kantor luar negeri Inggris mengatakan, sejak prakarsa itu diluncurkan pada 2012 organisasi itu sudah  melatih 17.000 militer dan polisi mengenai kekerasan seksual dan mengerahkan tim ahli untuk membantu mengumpulkan bukti kejahatan seks lebih dari 90 kali.

"Inggris tetap berkomitmen tinggi untuk mencegah dan menanggapi kekerasan seksual yang berkaitan dengan konflik," katanya.

Para penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan 7.000 perempuan dan gadis Yazidi dipaksa melakukan perbudakan seks oleh Daesh, atau ISIS, dalam serangan tahun 2014 terhadap jantung mereka di Irak.

Pengacara hak asasi manusia internasional Amal Clooney mengatakan pada tahun 2016 ia bertujuan untuk mengadili kelompok teroris melalui Pengadilan Pidana Internasional atas kejahatan terhadap Yazidi.

Den Haag, yang mungurkan diri pada 2014, menyerukan PBB membentuk badan independen untuk meningkatkan jumlah ahli  mengumpulkan bukti berkualitas tinggi pemerkosaan dan kejahatan serius lainnya selama perang untuk membantu memastikan persidangan.

Pada Januari, anggota parlemen Inggris mengatakan kecewa atas  inisiatif Den Haag-Jolie karena hanya mengirim dua spesialis untuk menanggapi laporan pemerkosaan massal wanita Rohingya di Myanmar selama tindakan keras yang memaksa 720.000 pengungsi melarikan diri ke Bangladesh.

"Inggris membuat janji besar tetapi ternyata memiliki kapasitas atau kemauan yang sangat kecil untuk memberikan kepemimpinan pada penyediaan layanan, pengumpulan dan pelestarian bukti, atau keadilan," kata Heather Bar, seorang peneliti Human Rights Watch.

KEYWORD :

Kekerasan Seksual Dearah Konflik Terorisme Angelina Jolie




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :