Selasa, 16/04/2024 19:20 WIB

Budayawan Nilai Kongres Kebudayaan Kurang Mendesak

Pelaksanaan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018 yang digelar pada Desember mendatang, dinilai kurang mendesak dan terkesan boros anggaran.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dalam Pra Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI)

Jakarta – Pelaksanaan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018 yang digelar pada Desember mendatang, dinilai kurang mendesak dan terkesan boros anggaran.

Pasalnya, menurut budawayan Acep Iwan Saidi, yang terpenting saat ini bukanlah perumusan strategi kebudayaan yang akan dihasilkan melalui Kongres Kebudayaan, melainkan mendorong prosesi pemilihan presiden (pilpres), agar menjadikan kebudayaan sebagai tema sentral.

“Kebudayaan harus menjadi `konteks` yg membungkus prosesi pilpres. Dalam wujudnya yang konkret, pada tingkat paling minimal, kongres harus mampu merekomendasikan agar kebudayaan menjadi tema sentral dalam debat capres cawapres mendatang,” kata Acep saat dihubungi pada Selasa (6/11).

Acep menuturkan, calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2019 harus didesak untuk mengeluarkan konsep, strategi, dan janji untuk memajukan kebudayaan.

Dalam hal ini pula, kedua paslon dituntut menjadikan kebudayaan sebagai salah satu basis pembagunan manusia Indonesia yang berkarakter.

Acep juga menyinggung upaya penguatan pendidikan karakter yang digembor-gemborkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Menurutnya, pendidikan karakter berakar pada kebudayaan, sebab karakter merupakan sebuah identitas.

“Nah, kalau bicara identitas berarti bicara kebudayaan. Ini antara lain yang harus diurus oleh kementerian Puan (Kemenko PMK, red),” tegas budayawan asal Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.

Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menggelar Kongres Kebudayaan Indonesia pada Desember mendatang.

Adapun satu bulan sebelum pelaksanaan, Kemdikbud memanggil para ahli dan pelaku budaya dalam agenda pra kongres, yang berlangsung di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta pada 4-6 November 2018.

Forum ini terbagi ke dalam 11 kelompok, yaitu: Infrastruktur dan Kelembagaan Seni; Seni Pertunjukan; Seni Pertunjukan Musik; Manuskrip dan Sastra Sampai Ke Pemanfaatan; Masyarakat Adat dan Kepercayaan; Data Kebudayaan; Kajian dan Pendidikan Tinggi; Diaspora Budaya; Musyawarah Guru Mata Pelajaran; Keberpihakan Khusus; Budaya dan Lingkungan Hidup.

KEYWORD :

Kongres Budaya Kementerian Pendidikan Kritik Budayawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :