Jum'at, 26/04/2024 11:07 WIB

Tiga Taman Nasional dalam Evaluasi UNESCO

Ketiga taman nasional tersebut yaitu, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Taman Nasional Gunung Leuser (Foto: Google)

Jakarta – Tim reaktif dari Badan Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) melakukan pengecekan terhadap tiga taman nasional Indonesia, yang masuk dalam daftar merah atau zona bahaya.

Ketiga taman nasional tersebut yaitu, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Direktur Diplomasi Warisan Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Najamudin Ramli menyampaikan, setelah dilakukan pengecekan pada 5-16 April lalu, tim reaktif menilai ketiga taman nasional itu perlu mendapatkan perhatian khusus.

Di antaranya menertibkan perambahan hutan, hingga peninjauan kembali komitmen untuk tidak melakukan pembangunan infrastruktur yang berpotensi merusak ekosistem. Sebab, hutan Indonesia oleh UNESCO diharapkan berperan sebagai paru-paru dunia.

“Hal-hal yang menjadi evaluasi dari UNESCO itu akan diperbaiki, mungkin masalah perambahan hutan, komitmen untuk tidak membuat infrastruktur yang lain, juga harus dievaluasi lagi. Karena memang, dulu janjinya dengan UNESCO, warisan alam itu tidak boleh dijamah oleh siapapun,” kata Najamudin pada Senin (16/4) di Jakarta.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Warisan Dunia Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Dohardo Pakpahan. Berdasarkan keterangannya, TN Gunung Leuser, TN Kerinci Seblat, dan TN Bukit Barisan sudah masuk dalam daftar bahaya sejak 2011.

Karena itu, kedatangan tim reaktif yang merupakan kepanjangan tangan dari IUCN (Uni Internasional untuk Konservasi Alam), guna memonitor ketiga taman nasional tersebut.

“Kenapa kami menerima tim reaktif? Karena kami berjanji akan mengeluarkan (tiga TN tersebut) dari daftar bahaya. Nanti hasilnya diserahkan kepada WHC (World Heritage Center), dan dibawa pada sidang ke-42 WHC di Bahrain, untuk diputuskan apakah dapat keluar atau tidak,” terang Pakpahan.

KEYWORD :

Kebudayaan Taman Nasional UNESCO Kemdikbud




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :