ilustrasi jalan kaki (Foto: Upi.com)
Jakarta - Sebuah penelitian di Universitas Feinberg di Chicago menemukan bahwa orang-orang yang begadang dan berjuang untuk bangun di pagi hari memiliki risiko 10 persen lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat daripada yang tiur lebih awal.
Pemimpin Peneliti Kristin Knutson mengambil percontohan burung hantu yang tingkat kematiannya lebih cepat dibandingkan jenis burung lainnya.
"Penting bagi orang-orang untuk melihat burung hantu dalam aktivitasnya yang memiliki konsekuensi kesehatan, tetapi mungkin ada hal-hal yang dapat mereka lakukan untuk membantu mengatasi masalah itu," kata Knutson.
"Masih ada harapan, tetapi mungkin perlu usaha," tambahnya.
Dalam menguatkan penelitian tersebut, para peneliti meneliti lebih dari 433.000 orang dewasa Inggris. Sebagai bagian dari studi, mereka diminta untuk menempatkan diri ke dalam salah satu dari empat kategori.
"Sebagian di antaranya menjalankan hidup normal seperti bangun pagi hari, jam diatur untuk memiliki hal-hal yang terjadi di awal hari - pergi tidur lebih awal, bangun lebih awal, makan lebih awal," kata Knutson.
"Dan kemudian, tentu saja, sekitar seperempat dari orang-orang mengidentifikasi diri mereka sebagai orang yang sering begadang, dan sekitar 9 persen mengatakan mereka beraktivitas seperti burung hantu," tambahnya.
Para peneliti kemudian melacak kesehatan semua peserta selama 6,5 tahun, untuk melihat apakah pola tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dan penyakit.
Orang yang beraktivitas layaknya burung hantu di malam hari juga memiliki lebih banyak masalah kesehatan, dua kali risiko gangguan psikologis, 30 persen lebih banyak risiko diabetes, 25 persen peningkatan risiko masalah neurologis, 23 persen lebih tinggi risiko gangguan pencernaan dan 22 persen peningkatan risiko penyakit pernapasan.
Hal itu yang membuat mengapa begadang di malam hari memiliki resiko percepatan kematian pada manusia.
Penelitian Begadang Kematian
