Sabtu, 20/04/2024 17:01 WIB

Amerika Akui Senjata Kimia Bukan Perbuatan Assad

AS telah mengakui bahwa serangan senjata kimia Sarin yang terjadi April lalu, bukan perbuatan pemerintah Suriah, Basar Assad.

Gerilyawan Suriah terakhir tinggalkan kampung halamannya (Foto: Finacial Tribune)

Moskow – Rusia mengklaim Amerika Serikat (AS) telah mengakui bahwa serangan senjata kimia Sarin yang terjadi April lalu, bukan perbuatan pemerintah Suriah, Basar Assad.

Sebuah larangan berkunjung (travel warning) yang dikeluarkan AS pada Rabu (18/10) lalu menyebutkan bahwa kelompok al-Qaida yang berafiliasi dengan Front Nusra atau yang dikenal dengan Hetesh, sebagai pengguna senjata kimia.

“Hetesh beroperasi di Idlib, di mana hanya ada satu kasus senjata kimia yang diketahui, yakni di Khan Sheikoun,” kata Juru Bicara Menteri Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dikutip dari Morning Star, Sabtu (21/10).

Presiden AS Donald Trump pun telah memerintahkan pasukannya untuk melakukan serangan rudal jelajah ke pangkalan udara Sharat di Suriah, untuk melumpuhkan kelompok tersebut.

Sementara seorang Jubu Bicara Israel membocorkan bahwa tentara Israel telah membombardir Dataran Tinggi Golan untuk merebut benteng Beit Jinn di Provinsi Quneitra. Di saat bersama tentara Suriah menunjukkan sejumlah besar persenjataan yang diambil dari ISIS, dari kota al-Mayadeen.

KEYWORD :

Suriah Senjata Kimia Amerika Serikat Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :