Sabtu, 27/04/2024 03:15 WIB

Bendera Turki di Peti Mayat Talabani Bikin Geram Warga Kurdi

Di sepanjan jalan tampak ribuan pelayat ikut menyambut kehadiran mendiang tersbut

Peti berselimut bendera Kurdi yang membawa jenazah mantan presiden Irak, Jalal Talabani, tiba di Bandara Sulaimaniya, Irak, 6 Oktober 2017 (Foto: Ako Rasheed/Reuters)

Erbil, Irak - Jasad Jalal Talabani, mantan Presiden Irak pasca Saddamme dibawa pulang kerumahnya pada Jumat (6/10), untuk segera di makamkan. Di sepanjan jalan tampak ribuan pelayat ikut menyambut kehadiran sekaligus mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya.

TV Irak dan Kurdi menunjukkan pesawat Iraqi Airways yang membawa peti mati Talabani dari Jerman, di mana ia meninggal pada Selasa (3/10) pada usia 83, mendarat di Sulaimaniya, kota asalnya di Irak utara.

Sekitar 21 letusan senapan untuk menghormati jasadnya yang dibalut bendera Kurdi merah, putih dan hijau dengan matahari keemasan. Sebuah band militer memainkan lagu kebangsaan Irak, "Mawtini" (bangsaku), dan pawai pemakaman Chopin.

Bendera Kurdi di peti mati tersebut memicu gelombang protes di media yang dekat dengan kelompok politik Syiah yang mendukung pemerintah Irak. Al-Etejah TV menyela siarannya karena peti mati itu tidak dibungkus oleh bendera Irak.

Pesawat yang membawa pulang mayat itu diberi pengecualian khusus dari larangan penerbangan internasional ke wilayah Kurdi yang diberlakukan seminggu yang lalu oleh pemerintah Irak, sebagai pembalasan atas referendum Kurdi tentang kemerdekaan.

Talabani, seorang pemimpin veteran perjuangan Kurdi untuk menentukan nasib sendiri, menjadi presiden Irak pada tahun 2005, orang pertama yang memegang jabatan tersebut setelah penggulingan diktator Saddam Hussein dalam invasi pimpinan Amerika Serikat

Meskipun kepresidenan memiliki sedikit kekuatan nyata, keputusan untuk memberikannya kepada anggota minoritas Kurdi melambangkan kesatuan untuk Irak di bawah sebuah konstitusi yang dimaksudkan untuk berbagi kekuasaan di antara kelompok etnis dan agama. Otoritas eksekutif terletak di tangan perdana menteri dari mayoritas Arab Syiah.

Talabani mengundurkan diri sebagai presiden pada 2014 setelah menjalani perawatan stroke pada tahun 2012. Penggantinya, Fuad Musam, juga seorang Kurdi, memimpin upacara di bandara pada Jumat.

Perdana Menteri Haider al-Abadi, yang menuntut agar Pemerintah Daerah Kurdistan otonom (KRG) membatalkan hasil pemilihan kemerdekaan pekan lalu, tidak datang ke pemakaman tersebut. Menteri Dalam Negeri Qasim al-Araji mewakili pemerintah pusat.

KEYWORD :

Kurdi Irak Irak Jalal Talabani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :