Rabu, 24/04/2024 02:08 WIB

Harga Minyak Tiga Hari Berturut-turut Naik, Ini Penyebabnya

Kekhawatiran berkurangnya pasokan dari wilayah Kurdistan Irak dan bantuan di pasar keuangan khawatir tentang gejolak sektor perbankan terus meningkatkan selera risiko investor.

Pengeboran minyak mentah (Istimewa)

JAKARTA, Jurnas.com - Harga minyak mentah naik untuk sesi ketiga pada Rabu (39/3) penghentian beberapa ekspor dari Kurdistan Irak menimbulkan kekhawatiran pengetatan pasokan dan kekhawatiran krisis perbankan global mereda.

Minyak mentah Brent berjangka naik 16 sen, atau 0,20 persen, menjadi $78,30 per barel pada 0357 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 35 sen, atau 0,48 persen, menjadi $73,69 per barel.

"Kekhawatiran berkurangnya pasokan dari wilayah Kurdistan Irak dan bantuan di pasar keuangan khawatir tentang gejolak sektor perbankan terus meningkatkan selera risiko investor," kata eorang analis komoditas Rakuten Securities, Satoru Yoshida.

"Ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menjaga sikap hati-hati dalam menaikkan suku bunga karena tekanan perbankan juga meningkatkan harapan untuk ekonomi global yang lebih kuat dan permintaan minyak," sambung dia.

Harga minyak menguat minggu ini setelah ekspor 450.000 barel per hari (bpd) dari wilayah Kurdistan utara semi-otonom Irak dihentikan, menyusul keputusan arbitrase yang mengonfirmasi persetujuan Baghdad diperlukan untuk mengirimkan minyak.

Barclays mengatakan pada hari Selasa setiap penghentian ekspor Kurdi yang berlarut-larut hingga akhir tahun akan menyiratkan kenaikan $3 per barel dari perkiraan harga Brent $92 per barel pada tahun 2023.

Pengumuman hari Senin bahwa First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi Silicon Valley Bank yang gagal juga memicu optimisme tentang kondisi sektor perbankan global.

"Rebound harga minyak baru-baru ini terutama didorong oleh sentimen. Kita dapat melihat bahwa sentimen risiko telah pulih sampai batas tertentu, yang mendorong pasar saham global dan minyak mentah rebound," kata analis CMC Markets Leon Li.

Penarikan persediaan minyak mentah AS minggu lalu juga memberikan dukungan. Persediaan minyak mentah AS turun sekitar 6,1 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 24 Maret, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa.

Persediaan bensin turun sekitar 5,9 juta barel, sementara stok sulingan naik sekitar 550.000 barel.

Analis memperkirakan akan mendengar bahwa stok minyak mentah AS naik minggu lalu, sementara persediaan sulingan dan bensin terlihat turun. Administrasi Informasi Energi A.S. akan merilis laporan mingguannya pada pukul 10:30 (1430 GMT) pada hari Rabu.

Di sisi pasokan, Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak mengatakan, Moskow perlu fokus pada peningkatan ekspor energi ke negara-negara yang disebut ramah dan mencatat bahwa pasokan minyak Rusia ke India mencatat lonjakan 22 kali lipat tahun lalu.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Harga Minyak Mentah Kurdistan Irak Amerika Serikat Perang Rusia Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :