Jum'at, 19/04/2024 07:00 WIB

Internasional

Trump Saling Bantah dengan Menterinya Terkait Korut

Pemerintah Gedung Putih tidak lagi memprioritaskan perundingan dengan Korea Utara

Sarah Sanders (Foto: Evan Vucci/ AP)

Washington - Pemerintah Gedung Putih tidak lagi memprioritaskan perundingan dengan Korea Utara kecuali membahas nasib warga Amerika yang ditahan di sana. Pernyataan itu sekaligus menjadi tamparan bagi Rex Tillerson yang mengatakan Washington secara langsung berkomunikasi dengan Pyongyang mengenai program nuklir dan misilnya.

"Kami sudah jelas, sekarang bukan saatnya untuk berbicara," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders kepada wartawan, mempertegas tweet Presiden Donald Trump pada akhir pekan yang dianggap meremehkan Tillerson.

"Satu-satunya percakapan terjadi  adalah bagaimana membawa pulang warga Amerika yang ditahan. Di luar itu, tidak akan ada pembicaraan dengan Korea Utara saat ini," kata Sanders

Dalam kunjungan Tillerson ke China pada Sabtu minggu lalu, ia mengatakan  Amerika Serikat secara langsung berkomunikasi dengan Korea Utara mengenai program nuklir dan misilnya, meski Pyongyang tidak menunjukkan keinginan berdialog.

Trump yang melakukan perang kata-kata dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam beberapa pekan terakhir, kemudian menganggap pembicaraan dengan Korea Utara hanya menyia-nyiakan waktu.

"Saya mengatakan kepada Rex Tillerson, sekretaris negara kita yang luar biasa, bahwa ia menyia-nyiakan waktunya untuk bernegosiasi dengan Little Rocket Man," tulis Trump melalui akun Twitter, menggunakan julukan sarkastik untuk Kim.

"Hemat energi Anda, Rex, kita akan melakukan apa yang harus dilakukan!" tulis Trump lebih lanjut.

Ini bukan pertama kalinya Gedung Putih dan Menteri Luar Negeri tampak bertentangan dengan masalah kebijakan, namun ketika ditanya apakah Trump masih memiliki kepercayaan pada Tillerson sebagai sekretaris negara, Sanders mengatakan," Ia masih dipercaya."

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan, Tillerson salah bicara. "Saya pikir ia hanya salah bicara. Dia hanya mengakui fakta bahwa kami memiliki saluran dan kami mungkin memiliki alasan untuk berbicara jika perilaku Korea Utara berubah sewaktu-waktu," kata pejabat tersebut, demkian, Reuters, Selasa (3/10) 

KEYWORD :

Korea Utara Amerika Serikat Rudal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :