Jum'at, 26/04/2024 08:33 WIB

Kata Muslim, Prostitusi Gay Khianati Pancasila

Prostitusi kaum gay yang digerebek aparat kepolisian dinilai telah megkhianati Pancasila. Sebab, Indonesia sebagai negara yang menganut Pancasila bukan bebas sex.

Penggerebekan pesta gay di kelapa Gading, Jakarta Utara

Jakarta - Prostitusi kaum gay yang digerebek aparat kepolisian dinilai telah megkhianati Pancasila. Sebab, Indonesia sebagai negara yang menganut Pancasila bukan bebas sex.

Anggota Komisi III DPR Muslim Ayub mengatakan, prostitusi gay itu telah mencoreng nama baik Indonesia di mata internasional.

"Negara kita ini kan negara Pancasila, bukan free sex di sini, beda negara Eropa. Ini kan perbuatan telah mengkhianati Pancasila, kita kan negara Pancasila," kata Muslim, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/5).

Apalagi, lanjut Muslim, ini prostitusi sesama jenis. Menurutnya, di negara lain juga tidak pernah ada peristiwa tersebut.

"Negara-negara Eropa, negara yang bebas seks saja, tidak sampai begini. Apalagi, ini negara Pancasila yang menjunjung tinggi UUD 1945, yang menjunjung tinggi harkat dan martabat agama. Apalagi, mayoritas Islam," tegasnya.

Diketahui, operasi gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Utara menggrebek sebuah iven prostitusi kaum gay di kawasan Kelapa Gading Barat, Jakarat Utara. Acara bertemakan ‘The Wild One’ itu digelar di PT Atlantis Jaya, Ruko Kokan Permata Blok B 15-16, pada Minggu (21/5) malam.

Dari hasil penggerebekan, polisi mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya kondxm, rekaman CCTV, fotokopi ijin usaha, kasur, iklan dan ponsel yang digunakan untuk menyebarluaskan acara tersebut.

Aparat juga mengetahui kabar bahwa biaya masuk ke lokasi dipatok sebesar Rp185 ribu rupiah. “Para tamu masuk ke iven tersebut harus membayar Rp185 ribu, dan bebas menggunakan fasilitas,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono kepada awak media, Senin (22/5).

KEYWORD :

Pesta Gay Prostitusi LGBT




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :