Jum'at, 26/04/2024 07:22 WIB

INTERNASIONAL

Anggota Parlemen Iran Dukung Rouhani Jadi Presiden Selanjutnya

Pengalaman yang telah dicapai Presiden Rouhani selama empat tahun terakhir dapat dilihat sebagai sebuah modal politik yang hebat selama empat tahun ke depan.

Anggota parlemen senior, Ali Motahari

Jakarta - Anggota parlemen senior Ali Motahari, mempercayai presiden moderat Hassan Rouhani yang menjabat saat ini adalah kepentingan terbaik negara Iran, karena kaum Republikan hawkish berkuasa di AS, faktanya dapat memicu ketegangan dan membahayakan nasib perjanjian nuklir 2015.

"Pengalaman yang telah dicapai Presiden Rouhani selama empat tahun terakhir dapat dilihat sebagai sebuah modal politik yang hebat selama empat tahun ke depan," kata Ali Motahari dalam sebuah pidato pertemuan pro Rouhani di Teheran, Senin (15/5) menurut laporan IRNA dilansir Finacial Tribune pada Rabu (17/5)

Ia merujuk pada kesepakatan nuklir bersejarah, yang secara formal dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, yang berimbas dikeluarkannya sanksi dengan imbalan pembatasan aktivitas nuklir Teheran, sebagai pencapaian penting Rouhani. Ia mencatat kesepakatan tersebut harus dilindungi dari ancaman untuk memastikan hasilnya.

"Sangat mungkin jika ada administrasi lain yang berkuasa, pelaksanaan JCPOA akan tetap tidak lengkap," kata anggota parlemen tersebut.

Presiden AS Donald Trump, yang merupakan lawan JCPOA, telah memerintahkan untuk melakukan peninjauan kesepakan nuklir tersebut sebelum memutuskan apa kepentingan AS untuk mematuhi kesepakatan tersebut.

Menunjuk kegagalan Rouhani dalam memenuhi janji  selama kampanye presiden 2013, anggota parlemen menyebutnya "alami". Ali Motahari menekankan bahwa penting adalah negara tersebut berada pada jalur yang benar dengan ekonomi secara bertahap bergerak menuju pemulihan penuh.

Rouhani dalam pengawasan kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia, disambut oleh banyak orang Iran, namun ketidakpuasan meningkat karena adanya perbaikan yang luas dalam standar kehidupan, meskipun sebagian besar sanksi internasional dikeluarkan. Saingan pemilihannya telah menggunakan isu tersebut untuk mempertanyakan rekam jejaknya.

 

KEYWORD :

Pemilihan Presiden Iran Rouhani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :