Jum'at, 26/04/2024 14:16 WIB

Lagi, Korut Jadikan Warga AS Sebagai Pion?

Sebuah universitas Korea Utara (Korut) menyebut warga AS yang ditahan pada Sabtu (22/4) sebagai Kim Sang-duk, juga dikenal sebagai Tony Kim

Otto Warmbier, ditangkap di Korea Utara pada Januari 2016 (Foto: Reuters)

Jakarta - Sebuah universitas Korea Utara (Korut) menyebut warga AS yang ditahan pada Sabtu (22/4) sebagai Kim Sang-duk, juga dikenal sebagai Tony Kim. Pria berdarah Korean-Amerika berprofesi sebagai mengajar di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang (PUST) selama beberapa minggu sebelum penangkapannya.

Investigasi terhadap Kim adalah urusan yang  tidak berhubungan dengan universitas, kata PUST dalam sebuah pernyataan kepada BBC. Kim ditangkap saat ia hendak meninggalkan Pyongyang.

Menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, Kim, yang berusia 50 tahun itu, terlibat dalam program bantuan. Pria itu berada di Korut untuk membahas kegiatan bantuan. Ia dilaporkan mengajar di Universitas Sains dan Teknologi Yanbian di China, yang berafiliasi dengan PUST.

Kanselir PUST, Park Chan-mo, menurut kantor berita Reuters mengatakan bahwa Kim terlibat dengan beberapa kegiatan lain di luar PUST seperti membantu panti asuhan.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa mereka mengetahui laporan penahanan tersebut, namun tidak akan berkomentar lebih lanjut karena pertimbangan privasi, menurut laporan media AS, dilansir BBC

Kim adalah warga negara AS ketiga ditahan. Penahanan tersebut muncul saat ketegangan meningkat di semenanjung Korea, dimana kapal perang AS mengepul ke wilayah tersebut karena Pyongyang mengancam akan melakukan serangan preemptive yang luar biasa.

Media pemerintah China melaporkan bahwa Presiden Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump kembali melakukan komunikasi via telepon pada Senin (24/4) pagi. Xi mengulangi seruannya agar tetap tenang.

Ia menegaskan agar pihak-pihak terkait menahan diri, dan hindari tindakan yang akan meningkatkan ketegangan. Kedua pemimpin berjanji untuk tetap berhubungan mengenai semenanjung Korea, kata beberapa laporan

Pejabat AS belum mengkonfirmasi panggilan tersebut. Otto Frederick Warmbier, diapit dua penjaga Korea Utara AS di masa lalu menuding Korut menahan warganya untuk menggunakannya sebagai pion. Kim adalah satu dari tiga warga AS yang saat ini ditahan oleh Korut.

Pada April tahun lalu, Kim Dong-chul sebagai seorang warga negara AS berusia 62 tahun yang dinaturalisasi lahir di Korea Selatan, dihukum 10 tahun karena bekerja sebagai mata-mata . Ia  baru ditahan pada Oktober tahun lalu.

Mahasiswa AS, Otto Warmbier (21) ditangkap pada Januari tahun lalu karena mencoba mencuri tanda propaganda dari sebuah hotel saat berkunjung ke Korut.  Ia dijatuhi hukuman selama 15 tahun kerja paksa atas tuduhan kejahatan terhadap negara pada bulan Maret 2016.

KEYWORD :

Korea Utara Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :