Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada November mengeluarkan rekomendasi bersyarat terhadap penggunaan Remdesivir pada pasien. Badan tersebut mengatakan tidak ada bukti, obat tersebut meningkatkan kelangsungan hidup dan hasil lain pada pasien ini.
McAfee tewas beberapa jam setelah Pengadilan Tinggi Spanyol setuju mengekstradisi dirinya ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadapi tuduhan penggelapan pajak dengan ancaman hukuman sampai 30 tahun.
Menkes Budi mengatakan, Favipiravir sendiri telah dikaji oleh lima profesi dokter di Indonesia.
Kimia Farma saat ini sudah bisa memproduksi sendiri obat antivirus Favipiravir dengan kapasitas produksi 2 juta tablet perhari.
Pfizer bersama sejumlah perusahaan kompetitor, termasuk Merck & Co Inc yang berbasis di AS, dan farmasi Swiss Roche Holding AG, berlomba untuk mengembangkan pil antivirus pertama untuk Covid-19.
Molnupiravir, yang akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk COVID-19 jika mendapat persetujuan peraturan, dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit untuk orang yang paling berisiko tertular COVID-19 yang parah.
Satu studi sedang mengevaluasi obat untuk pengobatan pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 yang dikonfirmasi laboratorium dan setidaknya satu faktor risiko yang terkait dengan hasil penyakit yang buruk.
Merck juga mengumumkan pada Rabu (6/10) perjanjian pasokan dan pembelian dengan Singapura, mengikuti Australia, sementara Thailand, Taiwan dan Malaysia mengatakan sedang dalam pembicaraan untuk membelinya.
Izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dapat membantu mengubah manajemen klinis Covid-19, karena pil dapat diminum di rumah.
Misalnya, hanya sekitar 5 persen populasi Afrika yang diimunisasi, menciptakan kebutuhan mendesak akan terapi yang dapat membuat orang keluar dari rumah sakit.