Indonesia dan Merck sedang dalam pembicaraan untuk membangun pabrik produksi di Indonesia untuk memproduksi bahan baku.
Hal ini memungkinkan produsen yang dipilih MPP membuat versi generik molnupiravir, pil antivirus yang dikembangkan Merck dengan Ridgeback Biotherapeutics.
WHO berharap dalam beberapa minggu mendatang mengeluarkan panduan mengenai penggunaan pil tersebut, untuk kasus ringan dan sedang.
Ini akan diberikan sesegera mungkin setelah tes COVID-19 positif dan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala, kata regulator, mengutip data klinis.
Pfizer pada Jumat mengatakan hasil uji coba menunjukkan bahwa Paxlovid buatannya mengurangi 89 persen risiko rawat inap atau kematian pada pasien yang berisiko tinggi sakit parah dalam waktu tiga hari sejak timbulnya gejala COVID-19.
Pemerintah mengatakan pada bulan Oktober bahwa mereka telah mendapatkan 480.000 kursus obat Merck, serta 250.000 kursus pil antivirus yang dikembangkan oleh Pfizer.
Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui salah satu pil yang berpotensi mengubah permainan awal bulan ini.
Uji coba yang dilakukan pada 90 orang yang berada dalam kondisi seperti rumah dengan seseorang yang memiliki gejala COVID-19 dimulai pada 12 November dan akan berlanjut hingga Maret 2023.
Pil antivirus COVID-19 diklami mampu mengurangi kemungkinan rawat inap atau kematian untuk orang dewasa yang berisiko penyakit parah sebesar 89 persen dalam uji klinis.