Kamis, 25/04/2024 15:49 WIB

Favipiravir jadi Obat Anivirus Covid-19

Menkes Budi mengatakan, Favipiravir sendiri telah dikaji oleh lima profesi dokter di Indonesia.

Favipiravir. (Foto: klikdokter.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyebut obat Favipiravir akan menggantikan Oseltamivir sebagai obat antivirus.

Menkes Budi mengatakan, Favipiravir sendiri telah dikaji oleh lima profesi dokter di Indonesia. Diharapkan, Favipiravir bisa memberikan dampak terhadap penanganan Covid-19 varian Delta.

"Favipiravir ini masuk dalam kategori antivirus, yang oleh dokter-dokter ahli lima profesi di Indonesia sudah mengkaji dampaknya terhadap mutasi virus Delta. Mereka menganjurkan agar antivirusnya digunakan Favipiravir," ungkap Menkes Budi, Senin (26/7/2021).

Menkes berharap Agustus sudah memiliki kapasitas produksi dalam negeri antara 2-4 juta ton tablet per hari yang bisa memenuhi kebutuhan. Saat ini, Indonesia memiliki stok 6 juta Favipiravir.

Selain itu, ada beberapa produsen obat, termasuk Kimia Farma yang akan meningkatkan stok Favipiravir hingga 2 juta per hari.

"Rencananya PT Dexa Medika juga akan mengimpor 15 juta pada Agustus. Pemerintah juga akan mengimpor 9,2 juta dari beberapa negara mulai Agustus,” ujarnya.

Sedangkan, Menkes Budi menyebutkan Indonesia memiliki stok 12 juta Oseltamivir hingga Agustus. Karenanya, pergantian Oseltamivir dengan Favipiravir akan dilakukan bertahap.

"Oseltamivir kita ada stok sampai Agustus sekira 12 juta, tapi karena ini secara perlahan akan diganti dengan Favipiravir, maka kita akan pertahankan stoknya," pungkasnya.

KEYWORD :

Budi Gunadi Sadikin Favipiravir Antivirus Kimia Farma




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :