Pfizer sebelumnya mengatakan akan menghubungi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengajukan Otorisasi Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) paling lambat minggu ketiga November.
BioNTech dan Pfizer sedang mengerjakan formulasi vaksin yang disempurnakan yang tidak memerlukan penyimpanan ultra-dingin untuk penanganan yang lebih mudah di negara berkembang.
Pengajuan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dilakukan hanya beberapa hari setelah Pfizer dan mitra Jerman BioNTech melaporkan hasil uji coba akhir yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut 95% efektif mencegah COVID-19
Inggris telah memesan 40 juta dosis dan berharap memiliki 10 juta dosis, cukup untuk melindungi 5 juta orang, tersedia pada akhir tahun jika regulator menyetujuinya
Tingkat keberhasilan meningkat menjadi 90% jika vaksin diberikan setengah dosis diikuti dengan dosis penuh.
Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson mengundang kritik atas penanganannya terhadap krisis COVID-19 karena Inggris merupakan negara yang menghadapi kematian tertinggi di Eropa.
Jerman sedang terburu-buru untuk mempersiapkan pusat vaksinasi di seluruh negeri sehingga dapat mulai menawarkan suntikan dengan cepat begitu vaksin telah disetujui di Eropa.
Regulator obat India biasanya membutuhkan waktu hingga 90 hari untuk memutuskan pengajuan izin tersebut, tetapi keputusan tentang vaksin Pfizer bisa datang jauh lebih cepat dari itu.
Dosis pertama ditetapkan untuk diberikan pada hari Selasa, dengan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) memberikan prioritas utama untuk memvaksinasi orang-orang yang berusia di atas 80-an, petugas kesehatan garis depan dan staf serta penghuni panti jompo.
Hingga 249.000 dosis vaksin yang diproduksi Pfizer dengan mitra Jerman BionNTech SE akan tiba bulan ini, dan tiga juta dosis lagi harus dikirimkan pada awal 2021.