Sabtu, 20/04/2024 09:32 WIB

Pfizer Ajukan Izin Penggunaan Darurat Vaksin COVID di India

Regulator obat India biasanya membutuhkan waktu hingga 90 hari untuk memutuskan pengajuan izin tersebut, tetapi keputusan tentang vaksin Pfizer bisa datang jauh lebih cepat dari itu.

Vaksin virus corona baru (COVID-19) buatan Pfizer. (Foto: Reuters)

 

New Delhi, Jurnas.com - Penasihat kesehatan pemerintah India, VK Paul mengatakan, Pfizer telah mengajukan izin penggunaan darurat vaksin virus corona (COVID) di India.

Paul mengatakan, perusahaan Amerika Serikat (AS), yang vaksinnya baru-baru ini disetujui di Inggris, mengajukan izin penggunaan darurat di India. "Kami menyambut minat dari Pfizer untuk mencari lisensi darurat di negara kami," kata Paul kepada NDTV.

Menurut Paul, regulator obat India biasanya membutuhkan waktu hingga 90 hari untuk memutuskan pengajuan izin tersebut, tetapi keputusan tentang vaksin Pfizer bisa datang jauh lebih cepat dari itu.

"Ini akan diputuskan, saya harap, lebih cepat dari pada nanti," katanya.

Kementerian kesehatan tidak menanggapi permintaan komentar. Pejabat Pfizer di India tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Paul mengatakan pada November vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan saingannya Moderna mungkin tidak akan tersedia di India dalam jumlah besar dalam waktu dekat.

India berharap lima vaksin yang diuji secara lokal, termasuk satu yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford, akan membantunya mengendalikan virus.

Bidikan Pfizer perlu disimpan pada minus 70 derajat Celcius atau lebih rendah, suhu yang menurut pakar industri akan sulit dipelihara oleh banyak fasilitas penyimpanan dingin di India.

Sekadar diketahui, India telah melaporkan lebih dari 9,57 juta kasus COVID-19, tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan hampir 140.000 kematian. (Reuters)

KEYWORD :

Vaksin Amerika Serikat Vaksin Moderna India Senjata Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :