Sabtu, 27/04/2024 10:26 WIB

Pengamat: DPR di Bawah Kepemimpinan Puan Maharani Kritis ke Pemerintah

DPR RI di bawah kepemimpinan Puan Maharani mulai kritis terhadap pemerintahan. Isu-isu yang dihembuskan Puan juga terkesan galak sebagai politisi partai pengusung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo. (Foto: Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - DPR RI di bawah kepemimpinan Puan Maharani mulai kritis terhadap pemerintahan. Isu-isu yang dihembuskan Puan juga terkesan galak sebagai politisi partai pengusung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu sebagaimana diutarakan pengamat politik, Karyono Wibowo dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema ’76 Tahun DPR, Meneguhkan Semangat Berjuang untuk Rakyat” yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/8).

“Menurut saya justru itulah fungsi DPR yang sesungguhnya,  meskipun DPR sebagian fraksi ini merupakan partai koalisi pemerintah. Tetapi dalam konteks kepentingan rakyat kepentingan bangsa dan negara, maka DPR harus tegas dan konsisten, komitmen untuk membela kepentingan rakyat, justru ini yang apa yang harus di dukung ya, sikap kritis DPR terhadap berbagai kebijakan pemerintah,” kata dia.

Salah satu catatan kritis yang dilontarkan Ketua DPR, menurut Karyono, adalah saat bepidato dalam Sidang Tahunan MPR, 16 Agustus lalu. 

“Ini yang justru diharapkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, meski itu juga tidak sepi dengan pro kontra, tapi saya pribadi justru mendorong agar DPR tetap melakukan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Standing position kritis konstruktif harus menjadi mainstream bagi lembaga DPR,” urai Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) ini.

Kendati begitu, Karyono menilai fungsi pengawasan DPR juga perlu lebih ditingkatkan. Salah satunya dalam persoalan anggaran yang diusulkan oleh pemerintah.

“(Pengawasan) memang perlu ditingkatkan, tidak asal setuju (anggaran) gitu ya. Jadi DPR juga harus betul-betul apa menunjukkan sikap yang kritis tetapi tetap konstruktif demi untuk menjaga kepentingan rakyat,” terangnya.

DPR, lanjut Karyono, diharapkan ke depan bisa memperkuat strategi komunikasi. Hal itu penting agar citra DPR semakin membaik, serta menghilangkan kesan citra negatif DPR di mata masyarakat. 

“Maka ke depan DPR harus belajar sedikit pencitraan melalui kerjasama dengan media yang ahli komunikasi itu,  karena biasa yang di zoom itu yang buruknya saja,” tandasnya. 

 

KEYWORD :

Warta DPR Karyono Wibowo HUT DPR Dialektika Demokrasi IPI Puan Maharani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :