Jum'at, 26/04/2024 14:19 WIB

Usia Mempengaruhi Kesuburan Pria

potensi penyebab infertilitas pada pria yang lebih tua termasuk jumlah sperma yang rendah, penyumbatan yang mencegah pergerakan sperma dan sperma

Ilustrasi Sperma

Jakarta, Jurnas.com - Sebuah penelitian yang Pusat Kesehatan Reproduksi dan Genetik (IVF) menemukan bahwa tingkat kesuburan seorang pria menurun seiring bertambahnya usia.

Di antara pria yang menjalani fertilisasi in vitro dan injeksi sperma intra-sitoplasma, kemungkinan kelahiran hidup bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun adalah 33% lebih rendah daripada pria yang lebih muda.

"Penurunan tingkat kelahiran hidup tidak tergantung pada usia wanita tersebut," kata para peneliti dilansir UPI, Senin (23/08).

"Studi kami menunjukkan bahwa kelahiran hidup dan kehamilan klinis dipengaruhi secara negatif oleh usia ayah di atas 50 tahun," tambah mereka.

Sekitar 1 dari 7 pasangan di Amerika Serikat tidak subur, menurut perkiraan Mayo Clinic. Kesuburan pria menurun seiring bertambahnya usia, dan bertambahnya usia ayah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi kehamilan, termasuk diabetes gestasional, dan dapat memengaruhi kesehatan anak.

Dalam penelitian tersebut, potensi penyebab infertilitas pada pria yang lebih tua termasuk jumlah sperma yang rendah, penyumbatan yang mencegah pergerakan sperma dan sperma dengan bentuk yang tidak normal.

Namun, terlepas dari masalah ini, penundaan menjadi orang tua menjadi lebih umum secara global, kata peneliti Pusat Kesehatan Reproduksi dan Genetik.

Meskipun penelitian sebelumnya terhadap 19.000 siklus perawatan IVF menemukan bahwa tingkat keberhasilan prosedur ini turun menjadi 46% ketika calon ayah berusia 40 hingga 42 tahun, sedikit yang diketahui tentang efektivitas prosedur ini pada pria berusia 50 tahun ke atas.

Untuk penelitian ini, para peneliti meninjau hasil kehamilan setelah hampir 5.000 IVF dan perawatan injeksi sperma intra-sitoplasma, yang melibatkan sekitar 4.300 pria, dilakukan di klinik.

Dari perawatan ini, 1.974, atau sekitar 40%, menghasilkan kelahiran hidup. Namun, 42% pria di atas usia 51 tahun memiliki jumlah sperma yang cukup setelah perawatan untuk menghasilkan kehamilan hidup, berdasarkan kriteria Organisasi Kesehatan Dunia.

"Di antara pria di bawah 51 tahun, 61% memiliki jumlah sperma yang cukup setelah perawatan," kata para peneliti.

Akibatnya, kemungkinan kelahiran hidup menurun sebesar 33% dengan usia ayah di atas 50 tahun, meskipun usia ayah di atas 50 tahun tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.

"Usia ayah di atas 50 secara signifikan mempengaruhi peluang untuk mencapai kelahiran hidup setelah teknologi reproduksi berbantuan," tulis para peneliti.

"Harus ada pesan kesehatan masyarakat bagi pria untuk tidak menunda menjadi ayah."

KEYWORD :

Hasil Penelitian Kesuburan Pria Ukuran Usia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :