Jum'at, 26/04/2024 14:38 WIB

Webinar IJP, Arzeti Bilbina Ingatkan Pemerintah Beasiswa Anak Yatim Akibat Pandemi

Di Webinar Indo Jalito Uni Arzeti Bilbina minta pemerintah perhatikan rumah tangga dan beasiswa anak yatim piatu terdampak pandemi. 

Arzeti Bilbina ingatkan pemerintah terkait ebasiswa anak yatim akibat pandemi. (Foto : Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com- HUT Kemerdekaan RI ke-76, Indo Jalito Peduli (IJP) yang di ketuai oleh Ibu Astri Asgani, mengadakan Webinar atau Talkshow Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, dengan tema acara "Berbagi Cinta di Masa Pandemi”. Model yang kini duduk di Komisi IX DR RI dari Fraksi PKB, Arzeti Bilbina menjadi salah satu pembicaranya.

Selain Arzeti hadir juga pembicara H. Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumatera Barat, dengan memaparkan tentang peran serta organisasi kemasyarakat yang bergerak dalam bidang sosial, seni dan budaya seperti Indo Jalito Peduli dalam memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat Sumatera Barat. Kerjasama organisasi sosial seperti IJP dengan pemerintah daerah dalam membangun masyarakat sangat diperlukan, begitu sambutan dari Gubernur Sumatera Barat tersebut.

Acara juga dihadiri oleh para tokoh masyaraka Sumatera Barat lainnya seperti Ir. Archandra Tahar, M.Sc, Ph.D yang juga memberikan kata sambutan tentang "Upaya yang dapat kita lakukan untuk memperkuat ekonomi masyarakat agar bisa keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi". Paparan beliau memberikan inspirasi langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendukung kekuatan pangan masyarakat.

Ibu Astri Asgani selaku ketua IJP menyampaikan dalam sambutannya tentang kerja-kerja yang selama ini dilakukan IJP dalam kegiatan sosial, seni dan budaya bagi daerah Sumatera Barat, karena 160 orang anggota IJP terdiri dari para perempuan Minang atau perempuan yang bersuamikan orang Minang dari berbagai kalangan dan berbagai profesi yang selama ini sudah bergiat untuk membantu masyarakat dikampuang halaman yang selalu dihati.

Acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Edriana Noerdin selaku moderator dengan menghadirkan para pembicara: Bp. Dr. H Genius Umar, S.Sos, M.Si, Walikota Pariaman, Bp. Eka Putra, S.E, Bupati Tanah Datar, Bp. Fadli Amran, B.B.A, Walikota Padang Panjang dan Bp. Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si, Bupati Kab.Sijunjung.

Para kepala daerah tersebut memaparkan kondisi yang terjadi didaerah mereka sehubungan dengan dampak sosial dan ekonomi dari pandemi Covid 19. Para kepala daerah juga mengungkapkan program-program apa saja yg sudah dilakukan dalam membantu masyarakat terdampak Covid 19 serta kebutuhan-kebutuhan yang masih menjadi persoalan untuk untuk ditangani hingga saat ini.

Pandemi Covid-19 ini merata di Tanah Air. Jakarta paling banyak dan Sumatera Barat ada di posisi 10 besar dan 34 provinsi yang ada. Pemerintah daerah harus segera cepat tanggap menghadapi Covid-19 ini. Yang perlu diperhatikan adalah fasilitas Kesehatan ini. Dan Menkes akan membangun Puskesmas pada 2022 mendatang di beberapa daerah,” kata Arzet Bilbina dalam pemaparannya.

“Yang paling terhantam dalam pandemi ini rumah tangga. Karena 3 dari 4 rumah tangga mengalami penurunan pendapatan. Terganggunya perekonomian, gangguan sosial dan juga kesehatan termasuk ibu dan juga anak-anak. Peran penting perempuan sangat besar dalam situasi ini. Mulai dari memasak, membuat usaha kuliner, menjaga rumah tangga sampai mendidik anak. Anak-anak juga rentan dengan kondisi ini dan banyak yang menjadi yatim piatu. Ini harus diperhatikan secara khusus. Negara sudah sebaiknya mengambil peran tersebut. Beasiswa untuk anak-anak yatim piatu akibat pndemi harus diperhatikan. Kita semua harus memiliki terobosan baru di masa pandami ini. Sama-sama optimis menghadapinya dan tak ada ego pribadi. Kita lebih baik menjadi lilin daripada mengutuk kegelapan. Sumbar menjadi bagian dari pemutusan mata rantai Covid-19 ini,” sambungnya.

Pembahasan ini juga menghadirkan para pembahas seperti ibu. Nurhayati Subakat, Owner Wardah Kosmetik, Ibu. Liza Mustafa Abubakar, Pengurus Dekranas & YBI serta Prof. Dr. Ir. Reni Maryeni, MP, Deputi Lemhannas. 3 pembicara terakhir adalah juga anggota IJP. Dalam pembahasan tersebut juga dibicarakan tentang dampak Covid 19 terhadap UMKM dan bagaimana jalan keluarnya.

Hasil dari diskusi tersebut melahirkan apa upaya yang bisa dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah daerah dengan dukungan dunia bisnis, para akademisi, organisasi masyarakat dan komunitas serta media (Pentahelix) dalam mengoptimalkan pembangunan didaerah masing-masing. Angka kemiskinan masyarakat akibat pandemi seperti yang dipaparkan oleh para kepala daerah maka ini juga merupakan ancaman bagi masa depan anak Indonesia dalam menghadapi Indonesia Emas 2045, bila tidak ditangani secara serius dari sekarang. Tumbuh kembang anak Indonesia secara optimal menjadi pusat perhatian kita bersama.

 

KEYWORD :

Arzeti Bilbina Beasiswa Anak Yatim Pandemi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :