Jum'at, 26/04/2024 08:23 WIB

Korea Selatan Deteksi Varian Baru Delta Plus

Varian Delta Plus adalah sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India, dan telah memperoleh mutasi protein lonjakan yang disebut K417N, yang juga ditemukan dalam varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Ilustrasi virus corona (Foto: Lizabeth Menzies/AFP)

Seoul, Jurnas.com - Korea Selatan mendeteksi dua kasus pertama dari varian baru Delta Plus COVID-19. Demikian kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Selasa (3/8).

Varian Delta Plus adalah sub-garis keturunan dari varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India, dan telah memperoleh mutasi protein lonjakan yang disebut K417N, yang juga ditemukan dalam varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Laporan kasus Delta Plus sejauh ini sedikit, dan beberapa negara, termasuk Inggris, Portugal dan India, telah melaporkan beberapa kasus.

"Kasus pertama (di Korea Selatan) diidentifikasi pada seorang pria berusia 40-an yang tidak memiliki catatan perjalanan baru-baru ini," kata KDCA kepada Reuters.

Hasil tes pada sekitar 280 orang yang melakukan kontak dengan pria itu menemukan bahwa hanya putranya yang positif juga, Park Young-joon, seorang pejabat KDCA mengatakan pada sebuah pengarahan.

Park mengatakan tidak jelas apakah putranya juga terinfeksi Delta Plus.

Kasus kedua ditemukan pada seorang musafir yang kembali dari Amerika Serikat. Orang tersebut telah divaksinasi dengan kedua suntikan AstraZeneca sebelum perjalanan, kata Park.

Otoritas kesehatan mengatakan beberapa vaksin utama bekerja melawan varian Delta yang sangat menular, yang telah menjadi dominan di banyak negara, tetapi telah menimbulkan kekhawatiran bahwa strain baru dapat menghindari beberapa vaksin.

Analisis genetik dari 3.014 infeksi minggu lalu menemukan 64 persen adalah varian Delta, data KDCA menunjukkan, tanda yang jelas bahwa varian tersebut telah menjadi strain dominan di Korea Selatan juga. Kasus di antara yang divaksinasi lengkap tetap rendah.

Beberapa ilmuwan mengatakan varian Delta Plus mungkin lebih menular. Studi sedang berlangsung di India dan global untuk menguji efektivitas vaksin terhadap mutasi ini.

Korea Selatan melaporkan 1.202 kasus COVID-19 baru untuk hari Senin, meningkatkan total menjadi 202.203 infeksi, dengan 2.104 kematian.

Negara itu pada Selasa mengatakan telah memberi 20 juta orang, atau 39 persen dari populasinya, setidaknya satu dosis vaksin, sementara 14,1 persen telah divaksinasi sepenuhnya.

Korea Selatan bertujuan untuk mengimunisasi setidaknya 36 juta orang pada bulan September. (Reuters)

KEYWORD :

Varian Delta Korea Selatan Delta Plus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :