Sabtu, 27/04/2024 11:02 WIB

Surat Kabar Pro-Demokrasi Hong Kong Ditutup Paksa

Kabar ini diungkapkan oleh Mark Simon, penasihat pimpinan Apple Daily yang saat ini dipenjara, Jimmy Lai pada Senin (21/6)

Demonstran Hong Kong memegang surat kabar Apple Daily (Foto Reuters)

Hong Kong, Jurnas.com - Surat kabar pro-demokrasi Hong Kong, Apple Daily, akan ditutup paksa dalam beberapa hari ke depan, setelah pihak berwenang membekukan aset perusahaan di bawah Undang-undang Keamanan Nasional.

Kabar ini diungkapkan oleh Mark Simon, penasihat pimpinan Apple Daily yang saat ini dipenjara, Jimmy Lai pada Senin (21/6), sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

Dalam sebuah sambungan telepon dari Amerika Serikat, Mark Simon mengatakan perusahaan itu tidak memiliki akses lagi ke dana, dan berencana mengadakan rapat dewan pada hari ini untuk membahas masa depan Apple Daily.

Sebelumnya, dua petinggi surat kabar Hong Kong, Apple Daily didakwa melanggar Undang-undang Keamanan Nasional. Jaminan untuk keduanya ditolak oleh pengadilan pada Sabtu (19/6).

Pemimpin redaksi, Ryan Law dan CEO Apple Daily, Cheung Kim-hung, merupakan dua dari lima eksekutif Apple Daily yang ditangkap pada Kamis lalu, pasca 500 polisi menggerebek ruang redaksi, yang disebut polisi sebagai tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi berdalih puluhan artikel surat kabar itu melanggar undang-undang keamanan nasional. Ini adalah kasus pertama di mana pihak berwenang mengutip artikel media yang berpotensi melanggar undang-undang yang kontroversial.

Dikutip dari Reuters, Law dan Cheung yang didakwa "berkolusi dengan negara asing atau dengan elemen eksternal untuk membahayakan keamanan nasional", muncul di Pengadilan Magistrat Kowloon Barat pada Sabtu ini, dan ditolak jaminan oleh Hakim Victor So. Mereka selanjutnya akan muncul di pengadilan pada 13 Agustus.

KEYWORD :

Surat Kabar Hong Kong Demokrasi Apple Daily




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :