Jum'at, 26/04/2024 06:59 WIB

Ketua MPR RI Luncurkan Buku `Cegah Negara Tanpa Arah`

Ketua MPR RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia) Bambang Soesatyo alias Bamsoet buku berjudul `Cegah Negara Tanpa Arah`. 

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (tiga dari kiri) dalam peluncuran bukunya di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/5). Acara ini dimoderatori langsung oleh Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), Marlon Erikson Sitompul (Kiri). (Foto: Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua MPR RI (Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia) Bambang Soesatyo alias Bamsoet buku berjudul `Cegah Negara Tanpa Arah`. 

Isinya menilik restorasi haluan negara dalam paradigma Pancasila dan reposisi haluan negara sebagai wadah aspirasi rakyat.

Peluncuran buku diselenggarakan di media center MPR/DPR/DPD RI di Senayan, Jakarta pada Jumat (28//5).

Turut hadir dalam peluncuran buku tersebut di antaranya, Rektor IPB, Prof. Dr. Arief Satria, SP., M.Si, Ketua Dewan Pakar BS Center, Didin S. Damanhuri dan Pakar Hukum Tatanegara, Andi Irmanputra Sidin. Acara ini dimoderatori langsung oleh Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen, Marlen Erikson Sitompul.

Dalam paparannya, Bamsoet mengutarakan bahwa pasca reformasi bangsa Indonesia seperti kehilangan arah. Bahkan, menurut beberapa pakar dan seperti menari poco-poco.

“Jadi bukannya jalan di tempat. Menurut saya justru ada beberapa sektor justru mundur, karena  maju 2 langkah,  mundur 3 langkah,  kan poco-poco begitu,” kata dia.

Pokok - Pokok Haluan Negara (PPHN), kata dia, sebenarnya salah satu solusi untuk mencegah kehilangan arah ini. 

Kendati begitu, masih kata Bamsoet, ide yang digagas beberapa periode sebelumnya menuai kecurigaan. Salah satunya menguat ke arah isu politik. MPR menjadi lembaga tertinggi negara. Dimana Presiden bertanggung jawab sepenuhnya kepada MPR.

“Kemudian dikhawatirkan akan merubah periodisasi presiden sudah berjalan maksimum dua priode ini,  dikhawatirkan nanti pemilihan presiden akan kembali ke MPR,  ya begitulah kecurigaan-kecurigaan banyak sekali sehingga periode lalu diputuskan PPHN ini diikat hanya dalam undang-undang,” kata Bamsoet.

Padahal, penilaian Bamsoet, apabila semua pemimpin berjalan sendiri-sendiri, maka bangsa Indonesia bisa menjadi besar. Sebab, setiap kepala daerah, Bupati, Gubernur, walikota,  pasti akan lebih mementingkan garis, warna,  selera partainya masing-masing ketika menang.

“Hari ini partai x besok partai B,  pasti berubah tergantung pada kepentingan siapa pemimpin daerah dari partai mana,  itu pasti akan berubah,” kata politisi Golkar ini.

Bamsoet mendorong visi, misi para pemimpin, mulai dari tingkat Bupati, Walikota hingga Presiden bersumber pada PPHN.  

“Sehingga siapa pun presiden,  Bupati, Gubernur,  walikota akan mengacu pada apa yang sudah tertuang dalam PPHN,  sehingga dari pusat sampai ke daerah sama,” tandasnya.

KEYWORD :

Kinerja MPR Warta MPR Ketua MPR Bambang Soesatyo Bamsoet Golkar Peluncuran Buku Cegah Negara Tanpa A




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :