New York - Dua calon presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton dan Donald Trump, saling menyerang karakter saat menyampaikan rangkaian kampanye terakhir sebelum Pemilu 8 November. Sementara itu jajak pendapat terbaru dari Reuters/Ipsos menunjukkan Hillary unggul terhadap Trump.
Banyak jajak pendapat yang menunjukkan Hillary kini hanya unggul tipis dari Trump menyusul kontroversi terbaru soal skandal email sewaktu Hillary menjadi menteri luar negeri.Namun jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru yang dirilis Rabu (2/11) waktu setempat menunjukkan Hillary unggul dengan marjin enam persen dari Trump atau level yang sama dengan sebelum FBI mengumumkan tengah menyelidiki skandal email yang berkaitan dengan Hillary.Berkampanye di Pensacola, Florida, Trump memprediksi dia akan menang dengan berkata kepada para pendukungnya, "Rasanya seperti sudah menang bukan?" "Kita harus tenang. Oke, tetap di jalur, Donald, tetap di jalur. Jangan ada pengalihan, Donald," kata Trump sembari menyebut Hillary tidak layak memimpin AS dengan menyebutnya "sama sekali tidak waras."Baca juga :
Video Pilihan: KPK Periksa Ketua DPRD DKI Jakarta - KPK Cegah Dito Mahendra Bepergian ke Luar Negeri
Trump, menurut Hillary dilansir Reuters, sudah kebablasan. Kebijakan luar negeri Trump juga disebutnya luar biasa berbahaya. "Dia enggak punya jalan keluar," kata Hillary.Video Pilihan: KPK Periksa Ketua DPRD DKI Jakarta - KPK Cegah Dito Mahendra Bepergian ke Luar Negeri
Baca juga :
Usai Dipecat dari KPK, Endar Langsung Menghadap Kapolri - Delapan RUU Provinsi Resmi Menjadi UU
Usai Dipecat dari KPK, Endar Langsung Menghadap Kapolri - Delapan RUU Provinsi Resmi Menjadi UU
Pemilihan Presiden Amerika Donald Trump Hillary Clinton