Sabtu, 11/05/2024 09:36 WIB

Kalsel Dinilai Berhasil Cetak Sejarah Ketahanan Pangan

Sejak tahun 2016, Kalsel sudah memperoduksi sebanyak 2 juta ton gabah.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin sedang menjajal mesin pemotong padi. Foto: jurnas.com

Banjarmasin, Jurnas.com - Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mencetak sejarah ketahanan pangan. Sejak 2016, provinsi ini terus mengalami surplus beras.

"Kementerian Pertanian sudah memberi apresiasi. Itu salah satu wujud pengakuan di tingkat nasional,” kata Koordinator Koalisi Rakyat Zul Fahmi melalui keterangan tertulis yang diterima jurnas.com di Banjarmasin, Kalsel, Minggu (4/4/2021).

Sejak tahun 2016, Kalsel sudah memperoduksi sebanyak 2 juta ton gabah (setara dengan 1,4 juta ton beras). Hal ini terus meningkat hingga saat ini.

Menurutnya, tidak mengherankan bila Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut Kalsel merupakan salah satu penyanggah pangan nasional.

Dan di tahun 2020 Kalsel yang dipimpin Gubernur Sahbirin memperoleh penghargaan dari Kementan karena berhasil mengamankan stok pangan selama pandemi Covid-19.

Kemampuan Kalsel mengamankan stok pangan di tengah pandemi covid-19 bisa dikatakan menjadi cahaya harapan di tengah lesunya perekonomian. Apalagi keberhasilan ini terkait masalah pangan yang merupakan kebutuhan mendasar rakyat dan bisa menimbulkan instabilitas bila tak terpenuhi.

“Sampai sekarang, capaian itu masih berlanjut,” ujar Fahmi.

Keberhasilan ini menurutnya tidak terlepas dari kepemimpinan Gubernur Sahbirin yang mampu melakukan transformasi pertanian dengan pendekatan teknologi dan menyemangati petani Kalsel.

“Kami berharap prestasi ini terus dipertahankan,” kata Fahmi.

Gubernur Sahbirin, lanjut Fahmi, juga merupakan tipikal pemimpin yang sangat memperhatikan peningkatan kesejahteraan para petani. Kecintaannya pada petani meletakkan sektor pertanian menjadi primadona di Kalsel.

Selain itu, Sahbirin juga mampu menggerakkan roda ekonomi dengan melihat potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Kalsel.

“Ekonomi di Kalsel, meski sempat terdampak Covid-19 sekarang sudah berkembang lagi,” ujarnya.

Kalsel memang terkenal memiliki lahan yang demikian luas. Namun bila tak dikelola dengan cerdas maka bisa saja akan sia-sia dan menjadi lahan tak produktif. 

"Sikap mengayomi Gubernur Sahbirin yang kuat dan mampu merangkul berbagai pihak dari berbagai kelompok dan golongan untuk bersama-sama dalam membangun Kalsel adalah sebuah capaian yang jarang dimiliki pemimpin lain,” tegas Fahmi.

KEYWORD :

Kalsel ketahanan pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :