Jum'at, 26/04/2024 15:17 WIB

PKS Senayan: Apapun Motifnya, Aksi Bom Bunuh Diri Tak Dibenarkan Agama!

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar Sulsel (28/3).

Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini.

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar Sulsel (28/3). 

Menurut dia, tindakan tersebut sangat biadab dan mengoyak kedamaian bangsa Indonesia. Pelakunya tidak punya perikemanusiaan dan jelas tidak beragama.

Jazuli tekankan, aksi bom bunuh diri ini, apapupun motifnya, siapapun pelakunya tidak dibenarkan oleh agama manapun dan menciderai prinsip dasar berbangsa dan bernegara. 

“Kita semua mengutuk dan melawan dengan keras dan tegas. Fraksi PKS mengutuk keras aksi bom bunuh diri ini. Pelakunya jahat dan keji. Kita tidak boleh mentolelir tindakan biadab ini. Dan jika tujuannya teror maka Indonesia tidak boleh kalah dan menyerah dengan aksi terorisme seperti ini," tegas Jazuli.

Jazuli Juwaini menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut serta belasungkawa kepada korban terdampak ledakan bom. Secara khusus, kepada saudara-saudara umat kristiani Gereja Katedral Makassar, Jazuli menyampaikan keprihatinan dan perasaan duka. 

"Kita merasakan duka dan kesedihan yang sama dengan umat kristiani di Makassar. Hati kami bersama anda semua. Semoga situasi kembali kondusif dan umat kristiani dapat kembali beribadah dengan tenang," ungkap Jazuli.

Anggota Komisi I DPR Dapil Banten ini menyerahkan dan mempercayakan pengusutan kasus ini kepada aparat keamanan. Menurutnya, semakin cepat diungkap pelaku dan aktor intelektualnya semakin baik untuk kepentingan publik.

"Kita percayakan kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas motif dan aktornya. Tegakkan hukum secara tegas dan adil. Agar masyarakat tenang dan suasana kembali kondusif. Keselamatan warga adalah nomor satu," pungkas Jazuli.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi I DPR PKS Jazuli Juwaini Bom Gereja Katedral Makassar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :