Mantan Sekjen MA Nurhadi (Istimewa)
Jakarta - Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi tak menampik terdakwa Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Edy Nasution memiliki hubungan dekat dengan Grup Lippo. Hal itu diungkapkan Nurhadi saat bersaksi dalam sidang terdakwa Edy Nasution di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (26/10).
"Pak Edy setahu saya baik hubungan dengan Lippo," ucap Nurhadi saat bersaksi.
Sayangnya tak dirinci lebih lanjut mengenai hubungan baik tersebut. Dalam persidangan jaksa mencecar soal kedekatan Nurhadi dengan Chairman PT. Paramount Enterprise, Eddy Sindoro. Utamanya soal sejumlah pertemuan Nurhadi dengan Eddy.
"Saya jelaskan, kenal Eddy Sindoro semasa sekolah di SMU, ketemu di Semarang awalnya itu, udah lama, setelah itu engga ketemu," kata Nurhadi.
Kemudian, lanjut Nurhadi, dirinya bertemu kembali dengan Eddy Sindoro pada tahun 2008 di sebuah kawasan pusat perbelanjaan saat sedang bersama keluarganya. Pun demikian, klaim Nurhadi, tidak adanya pembicaraan soal pemulusan perkara.
Putaran II Pemilu Turki, Erdogan Vs Kilicdaroglu
"Sama sekali enggak ngerti dia (Eddy Sindoro) posisinya apa. Intinya dia di Paramount aja. Sama sekali tidak membicarakan masalah perkara, pertemuan itu ceritakan masalah keluarga, tentang kesehatan, mungkin punya hobi yang sama tentang kendaraan tua," tandas Nurhadi.
Edy Nasution sebelumnya didakwa menerima sejumlah uang dengan total mencapai Rp 2,3 miliar dari Eddy Sindoro. Uang tersebut sebagai imbalan untuk mengurus perkara sejumlah perusahaan di PN Jakpus.
Rincian uang tersebut antara lain, sebesar Rp 1,5 miliar dan Rp 100 juta dari Doddy Ariyanto Supeno atas arahan Wresti Kristian Hesti, Ervan Adi Nugroho selaku Presdir PT Parampuont Enterprise Internasional, Hery Soegiarto dan Eddy Sindoro.
Kemudian, sebesar USD50.000 dari Agustriady selaku kuasa hukum PT Across Asia Limited atas arahan Eddy Sindoro dan Rp 50 juta dari Doddy sebagaimana perintah Hesti dan Ervan.
KEYWORD :KPK Nurhadi Eddy Nasution Eddy Sindoro Lippo
