Jum'at, 26/04/2024 08:29 WIB

Menparekraf Optimistis Sektor Pariwisata Bisa Tumbuh 4 Persen

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memang paling parah terdampak oleh Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam Webinar Membangkitkan Optimisme Industri Pariwisata Nusantara iyang digelar oleh Forum Wartawan Saerah (FORWADA) di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Jakarta, Jurnas.com  - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku optimistis sektor pariwisata bisa tumbuh antara 3% hingga 4% persen tahun ini. Begitu juga sektor ekonomi kreatif diprediksi bisa tumbuh antara 2% hingga 3%.

Demikian disampaikan Menparektaf dalam Webinar Membangkitkan Optimisme Industri Pariwisata Nusantara yang digelar oleh Forum Wartawan Daerah (FORWADA) di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

“Kita harus  gerak cepat untuk membangun pondasi kebangkitan sektor pariwisata bila pandemi ini telah berhasil kita atasi yang mudah-mudahan sebentar lagi,” kata Sandiaga Uno.

Sandi mengatakan, pada tahun 2019 share Pariwisata dan ekonomi kreatif kepada PDB masih tumbuh sebesar 7,26%. Namun tahun 2020 minus  2,49%, dan dari  tenaga kerjanya juga tahun 2020 minus 2,49% dibanding tahun 2019 sebesar 4,02%.

“Kita harapkan di 2021 ini akan rebound. Saya yakin semuanya diawali dengan kenaikan lapangan kerja di sektor sektor utama ini seperti pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Menurut Sandi,  sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memang paling parah terdampak oleh Covid-19. Saat ini potret pariwisata dan ekonomi kreatif sangat memprihatinkan. Kunjungan wisatawan, terutama dai mancanegara semakin menurun. Begitu juga wisatawan domestik yang turut terkena dampak pandemi covid-19.

Berdasarkan data Kemenparekraf, data wisatawan mancanegara tercatat menurun, dari tahun 2019  ke 2020 turunnya hampir 75 persen, wisatawan nusantara turunnya 30 persen. Karena kunjungan wisatawan menurun total hampir 1,58 juta pekerjaan terdampak pandemi.

Meskipun demikian, Sandi meyakini badai pandemi Covid-19 akan segera berlalu dari Indonesia.

“Badai pasti berlalu, kayak judul lagu, badai pasti berlalu setelah kita menahan badai biasanya ada pelangi di penghujung badai,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, pemerintah terus berupaya membangun kepercayaan masyarakat dunia untuk berkunjung ke Indonesia di masa new normal seperti sekarang.

"Tren dunia sekarang itu bukan hanya destinasi yang menarik atau tidak, tetapi juga bagaimana destinasi tersebut menerapkan protokol kesehatan,” kata Nia.

Menurutnya, akibat pandemi Covid-19, terjadi perubahan pola kunjungan wisatawan. Para wisatawan saat ini tidak suka pergi ke tempat-tempat yang ramai karena khawatir terpapar Covid-19.  Mereka lebih banyak berwisata ke alam terbuka dan menerapkan protokol kesehatan yang baik.

Setelah kepercayaan masyarakat pulih kembali, kata Nia, Kemenparekraf akan mulai melakukan soft selling dan sekaligus hard selling.

"Sebetulnya sekarang kita telah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun kembali persepsi calon wisatawan bahwa Indonesia sudah siap dengan new normal,” katanya.

KEYWORD :

Menparekraf pariwisata pandemi covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :