Senin, 06/05/2024 04:42 WIB

Pengelolaan Lahan Gambut Harus Bertanggung Jawab dan Bijaksana

Lahan gambut harusnya tidak hanya dilihat sebagai aset lingkungan, tapi juga harus dilihat sebagai aset ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong. (Foto: tangkap layar)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong menegaskan, pengelolaan lahan gambut tidak cukup dilakukan secara berkelanjutan, namun juga perlu dilakukan secara bertanggung jawab dan bijaksana.

Demikian disampaikan Alue Dohong pada acara Webinar HGI Series #2 Praktek Pengelolaan Gambut secara Berkelanjutan untuk Pengembangan Ekonomi, Lingkungan, dan Masyarakat, Jakarta, Kamis (11/2).

Menurut Alue Dohong, lahan gambut harusnya tidak hanya dilihat sebagai aset lingkungan, tapi juga harus dilihat sebagai aset ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara.

"Ketiganya harus seiring dan sejalan dalam mengelola, memnafaatkan dan melindungi ekosistem gambut. Jadi ada keseimbangan antara ekonomi, lingkungan dan sosial. Tidak boleh hanya memperhatikan dan memberikan penekanan pada satu aspek saja," kata Alue Dohong.

Menurut dia tantangan pengelolaan tidak hanya terkait restorasi dan konservasi keanekaragaman hayati, tetapi juga terkait upaya meningkatkan sejahteraan masyakrakat, produktivitas lahan, kepastian hutan, tata kelola sumber daya air dan tantangan lainnya menuju pemanfaatan yang bijaksana dan berkelanjutan.

"Kita perlu tahu bahwa gambut ini adalah ekosistemnya sangat unik, namun juga sangat rentang dan sensitif terhadap gangngguan dan degradasi. Sehingga kita perlu mengelolanya dengan prinsip kehati-hatian dan menerapkan tiga prinsip di atas," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Himpunan Gambut Indonesia (HGI), Supiandi Sabiham juga menekankan perlunya pengembangan lahan gambut yang bijaksana seimbang antara nilai ekonomis atau bisnis yang ingin dicapi dengan perkembangan masayarak dan lingkuangan.

"Sebenarnya upaya tersebut telah bayak dirintis dan dipraktekan pengguna atau praktisi lahan gambut, sehingga ke depan yang diperlkukan adalah merumuskan bentuk pendekantannya bagaiman cara menggunakan lahan gambut secara bijaksana," ujar dia.

Untuk itu, Supiandi  menyarankan tiga hal, yaitu pengembangan teknologi yang bersifat adaptif, pengembangan lingkuangan berdasarkan kemampuan atau kesesuaian lahan dan ketiga pengembagan masyarakat berlandaskan kerja sama komonitas, bisnis, masyarakat dan pengusaha.

KEYWORD :

Lahan Gambut Alue Dohong




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :