Jum'at, 26/04/2024 11:21 WIB

Pemerintahan Joe Biden akan Tetap Bekukan Pengiriman Jet F-35 ke Turki

AS menghapus Ankara dari program jet tempur F-35 pada 15 Juli tahun lalu, dan pada 18 Desember menjatuhkan sanksi kepada Turki atas akuisisi sistem pertahanan rudal Rusia.

F-35 (Foto: Forbes)

Washington, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) mengatakan pemerintahan Biden tidak berencana mengakhiri pembekuan pengiriman jet tempur F-35 generasi kelima ke Turki kecuali jika Ankara membuang sistem pertahanan udara S-400 canggih yang dibeli dari Rusia.

"Posisi kami tidak berubah. S-400 tidak kompatibel dengan F-35 dan Turki telah ditangguhkan dari program itu," kata sekretaris pers Pentagon, John Kirby, seperti dilansir dari Press TV.

Menurut dia, Turki seharusnya membeli sistem rudal Patriot buatan AS untuk menghindari masalah sejak awal. "Turki memiliki banyak peluang selama dekade terakhir untuk membeli Patriot, tetapi memilih untuk menggunakan sistem pertahanan udara Rusia," kata dia.

S-400 adalah sistem pertahanan rudal canggih yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat, drone, atau rudal sejauh 402 kilometer. Sebelumnya hanya dijual ke China dan India.

Pada April 2018, Presiden, Turki Recep Tayyip Erdogan dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin mengatakan di Ankara bahwa mereka telah setuju untuk mempercepat pengiriman S-400.

Sejumlah negara anggota NATO telah mengkritik Turki, dengan alasan bahwa baterai rudal S-400 tidak kompatibel dengan aliansi militer tersebut.

AS menghapus Ankara dari program jet tempur F-35 pada 15 Juli tahun lalu, dan pada 18 Desember menjatuhkan sanksi kepada Turki atas akuisisi sistem pertahanan rudal Rusia.

Sanksi AS menargetkan badan pengembangan dan pengadaan pertahanan Turki Presidency of Defense Industries (SSB), ketuanya Ismail Demir dan tiga pejabat pertahanan Turki lainnya, yaitu Mustafa Alper Deniz, Serhat Gencoglu dan Faruk Yigit.

Ankara mengutuk langkah itu sebagai kesalahan besar yang pasti akan merusak hubungan timbal balik dan mengancam akan balas dendam.

November lalu, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengecilkan kekhawatiran atas niat negaranya untuk menggunakan sistem pertahanan udara S-400, dengan mengatakan Ankara akan menggunakan persenjataan seperti anggota lain dari aliansi militer NATO.

Ankara berusaha untuk meningkatkan pertahanan udaranya, terutama setelah Washington memutuskan pada 2015 untuk menarik sistem rudal permukaan-ke-udara Patriot dari perbatasan Turki dengan Suriah, sebuah langkah yang melemahkan pertahanan udara Turki.

Sebelum tertarik ke Rusia, militer Turki dilaporkan keluar dari kontrak senilai $ 3,4 miliar untuk sistem serupa China. Penarikan itu terjadi di bawah tekanan dari Washington.

KEYWORD :

Jet F-35 Turki Amerika Serikat Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :