Sabtu, 27/04/2024 04:00 WIB

Menteri Kesehatan: Jerman Memesan Vaksin untuk Tahun 2022

Pemerintah Eropa telah menghadapi kritik atas kemacetan pasokan dan produksi karena pembuat vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna mengumumkan pemotongan volume pengiriman.

Seorang apoteker memegang botol berisi vaksin virus corona Pfizer-BioNTech (COVID-19) pada hari pembukaan pusat vaksinasi di Festhalle di Frankfurt, Jerman, Jerman 19 Januari 2021. (Foto: Die Welt)

Jurnas.com - Jerman memesan vaksin untuk tahun 2022 jika dosis reguler atau penguat diperlukan untuk menjaga populasi tetap kebal terhadap varian COVID-19, Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan pada hari Sabtu, di tengah meningkatnya frustrasi di Eropa dengan lambatnya vaksinasi.

Dengan mengatakan 2,3 juta dari 83 juta orang Jerman telah menerima dosis. Pemerintah Eropa telah menghadapi kritik atas kemacetan pasokan dan produksi karena pembuat vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna mengumumkan pemotongan volume pengiriman sebagaimana mereka diharapkan untuk meningkatkan produksi.

Jerman - ekonomi terbesar di Eropa - telah dilumpuhkan oleh lockdown kedua yang diberlakukan pada bulan November, dan banyak masyarakat umum yang iri melihat kecepatan vaksinasi yang lebih cepat di Inggris, Israel dan Amerika Serikat.

"Kami sekarang sebenarnya memesan vaksin lebih lanjut untuk tahun 2022, untuk memiliki setidaknya beberapa di tangan," kata Spahn. "Tidak ada yang tahu apakah kita membutuhkan booster ... Dengan kapasitas produksi yang sekarang diperpanjang, kita akan memesan vaksin sebagai tindakan pencegahan. Jika kita tidak membutuhkannya, bagus, tapi jika kita melakukannya maka mereka akan tersedia. "

Beberapa perdana menteri regional yang kuat bergabung dengan paduan suara kritik pemerintah federal pada hari Sabtu, menjelang pertemuan satuan tugas vaksinasi baru Senin yang akan membawa pemain nasional dan regional ke meja yang sama dengan perusahaan farmasi dan perwakilan Uni Eropa.

Perdana Menteri Bavaria Markus Soeder mengusulkan aturan baru yang memungkinkan negara bagian untuk memiliki lebih banyak suara dalam mengarahkan pasokan vaksin kepada mereka yang paling membutuhkannya.

"Kami membutuhkan ekonomi vaksin darurat di mana negara menetapkan aturan yang jelas," katanya kepada surat kabar Die Welt, menyerukan kepada pihak berwenang untuk mempertimbangkan pemberian izin vaksin China dan Rusia untuk digunakan di Eropa.

Pihak berwenang melaporkan 13.321 infeksi baru di Jerman pada hari Sabtu dan 794 kematian, meskipun jumlah kasus per 100.000 orang selama tujuh hari turun tiga menjadi 91. Pemerintah mengatakan jumlahnya harus di bawah 50 untuk mencegah rumah sakit kewalahan.

KEYWORD :

Jerman Vaksin Jens Spahn Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :