Rabu, 15/05/2024 22:16 WIB

Dedi Nursyamsi Sambut Baik Kerja Sama Perusahaan Bayer dengan Kementan

Kerja sama yang dijajaki PT Bayer dan PT Mercy Corp dengan Kementan tidak hanya memberikan energi baru, tapi juga diharapkan mampu menghasilkan output yang sangat luar biasa di sektor pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi saat memberikan sambutan virtual di acara Launching Program Better Lifa Farming (BLF) untuk Kesejahteraan Pertani Indonesia, Jakarta, Kamis 10 Desember 2020. (Foto: Tankap layar/supianto/jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyambut baik kerja PT. Bayer dan PT Mercy Corp dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memberdayakan petani di seluruh Indonesi.

Apresiasi itu disampaikan Dedi saat memberikan sambutan virtual di acara Launching Program Better Lifa Farming (BLF) untuk Kesejahteraan Pertani Indonesia, Jakarta, Kamis (10/12).

"PT Bayer dengan program BLF-nya menurut saya sangat luar biasa. Memberdayakan terhadap petani, termasuk di dalamnya petani milenial untuk membangun korporasi agar petani meningkat pendapatan dan kesejahteraan," ujar Dedi.

Menurut Dedi, kerja sama yang dijajaki PT Bayer dan PT Mercy Corp dengan Kementan tidak hanya memberikan energi baru, tapi juga diharapkan mampu menghasilkan output yang sangat luar biasa di sektor pertanian.

Karena itu, Dedi juga mengajak semua komponen masyarakat, perusahaan swasta dan praktisi untuk bekerja sama dalam menggarap pertanian dari hulu hingga hilir, untuk memenuhi ketersediaan pangan dan disaat yang sama mendorong perekonomian negara.

"Saya sangat berharap ke depan kerja sama kita akan lebih kongkrik lagi. Karena ternyata lokus dari orang atau objek yang akan kita garap ternyata kita sama. Oleh karena itu kita memang harus kerja sama," ujarnya.

Perwakilan dari Bayer, Dani Adi menjelaskan bahwa BLF secara umum memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan 4 juta petani di Indonesia dari tahun 2020-2024.

Dani mengatakan, program BLF di lapangan, di antaranya ialah mendukung program korporasi petani yang mana jadi program utama Kementan serta menggalakkan 2,5 juta petani milenial.

"Jadi, dari target 4 juta, 2,5 juta di anaranya petani muda (milenial) serta meliputi juga pemberdayaan petani-petani perempuan," jelas Adi.

Selain itu, lanjut Dani, BLF juga berkolaborasi scara multistakholder untuk membuka akses petani kecil ke layanan input produksi, pendampingan pelatihan konsultasi di lapangan, akses ke teknologi adaptif, akses ke keuangan, akses ke pasar, serta mengurangi risiko dalam usaha tani dengan memfasilitasi petani ke asuransi pertanian.

Program BLF sendiri sejalan atau menjadi bagian dari visi Bayer, yaitu kesehatan untuk semua dan tak kelapaan untuk siapapun. Ini terdiri dari dua program, pertama tak ada kelaparan untuk siapa pun, yaitu memberikan akses input pertanian pelatihan, dan pendampingan bagi 100 juta petani kecil di negara-negara berkembang.

"Dalam hal ini dari 100 juta, bayer indonesia bersama mitra-mitra BLF memiliki target sampai 2030 adalah 4 juta petani," jelasnya.

Program kedua adalah, kesehatan untuk semua. Program ini memberikan akes kontrasepsi modern dan edukasi kesehatan bagi 100 juta perempuan di negara-negara berkemang.

"Di Indonesia kita memiliki target kepada inti pentai, petani perempuan, anak-anak petani yang perempuan adalah untuk menjangkau 100.000  perempuan yang berkecimpung atau menjadi bagian dari pertanian. Kita memiliki target 100.000 pertanian," ujarnya.

KEYWORD :

PT Bayer Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :