Senin, 06/05/2024 03:51 WIB

Kisah Gadis 17 Tahun Tak Bisa Berjalan di Sergai, Mau Berobat Tak Punya Biaya

Ana yang tinggal bersama keluarga di rumah ukuran 5x6 meter yang dindingnya tepas dan bolong-bolong jika ingin mandi dan keluar harus digendong oleh orangtuanya.

Ana (17) tidak bisa berjalan karena menderita kelainan pada kedua kakinya.

Serdang Bedagai, Jurnas.com - Tujuh belas tahun terlahir ke dunia, Ana (17) putri bungsu pasangan Aroi (53) dan Aisyah (52) yang mudah senyum, warga dusun IX Desa Pekan Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tidak pernah merasakan untuk berjalan di bumi ciptaan Allah ini.

Sejak lahir Ana sudah terlihat mengalami kelainan fisik bilang Aisyah ibu anak empat ini kepada wartawan, Rabu (11/11/2020) pagi tadi.

Sedangkan Abang dan kedua kakaknya hidup normal, kata Aisyah.

Dijelaskan Aisyah, Ana sejak lahir hingga sekarang belum pernah berobat ke dokter, karena keterbatasan ekonomi lantaran kehidupan mereka pas-pasan karena suami bekerja sebagai nelayan. Dan hanya dibawa berkusuk kepada orang `pandai`.

"Sebelumnya Ana sering ku bawa keluar rumah dengan menggunakan kursi roda, yang dulu dibeli untuk bawa anaknya keluar rumah, namun sejak kursi roda rusak Ana gak pernah lagi keluar," bilang Aisyah.

Ana yang tinggal bersama keluarga di rumah ukuran 5x6 meter yang dindingnya tepas dan bolong-bolong jika ingin mandi dan keluar harus digendong oleh orangtuanya, Ana dan orang tuanya sangat berharap bantuan dari Pemerintah juga para dermawan.

"Pak, saya memang ada dapat bantuan dari pemerintah berupa bantuan BLT itupun sejak Covid-19 melanda. Namun bantuan jenis apapun baik dari pemerintah dan lain-lain saya tidak pernah mendapatkannya. Jika dilihat dari tetangga yang lain mereka mendapatkan bantuan hampir setiap bulan,"ujarnya.

Memang rumah saya sudah ada yang mendata untuk mendapatkan bantuan bedah rumah, namun hingga kini belum ada kepastian, ujar Aisyah menutup.

KEYWORD :

Sergai Ana Bantuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :