Sabtu, 27/04/2024 05:19 WIB

Menteri Intelijen Israel Prediksi Bahrain dan Oman Susul UEA

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sudah bertemu dengan para pemimpin Oman dan Sudan dalam dua tahun terakhir, termasuk kunjungan ke Oman pada Oktober 2018.

Bendera nasional Emirat di ibu kota Abu Dhabi (atas) dan bendera nasional Israel. (AFP)

Yerusalem, Jurnas.com -  Menteri intelijen IsraelEli Cohen mengatakan, Bahrain dan Oman bisa menjadi negara Teluk berikutnya yang mengikuti Uni Emirat Arab (UEA) dalam meresmikan hubungan dengan Israel.

Israel dan UEA mengumumkan akan menormalkan hubungan diplomatik pada Kamis (13/8), sebuah langkah yang membentuk kembali tatanan politik Timur Tengah dari masalah Palestina hingga perang melawan Iran.

"Setelah perjanjian ini akan muncul perjanjian tambahan, baik dengan lebih banyak negara Teluk dan dengan negara-negara Muslim di Afrika," ujar Cohen kepada Radio Angkatan Darat.

"Saya pikir Bahrain dan Oman pasti ada dalam agenda. Selain itu, dalam penilaian saya, ada kemungkinan tahun depan sudah ada kesepakatan damai dengan negara-negara lain di Afrika, salah satunya Sudan," ujarnya.

Baik Bahrain dan Oman memuji kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS), tetapi tidak ada yang mengomentari prospek mereka sendiri untuk hubungan yang dinormalisasi atau menanggapi permintaan komentar tentang masalah tersebut.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sudah bertemu dengan para pemimpin Oman dan Sudan dalam dua tahun terakhir, termasuk kunjungan ke Oman pada Oktober 2018.

"Saya berharap lebih banyak negara akan bergabung dengan kami dalam lingkaran perdamaian," kata Netanyahu kepada para menteri kabinet pada Minggu (16/8), menurut pernyataan dari kantornya.

"Ini adalah perubahan bersejarah yang memajukan perdamaian dengan dunia Arab dan pada akhirnya akan memajukan perdamaian yang nyata, sadar dan aman dengan Palestina," katanya.

Kesepakatan UEA-Israel memperkuat oposisi terhadap kekuatan regional Iran. Palestina mengecam kesepakatan itu sebagai pengkhianatan.

Menteri Luar Negeri UEA dan Israel mengadakan panggilan pertama mereka yang diakui publik pada Minggu setelah negara Teluk membuka saluran telepon ke Israel.

Israel menandatangani perjanjian damai dengan Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994. Tetapi UEA, bersama dengan sebagian besar negara Arab lainnya, tidak memiliki hubungan diplomatik atau ekonomi formal dengannya.

Oman mempertahankan hubungan persahabatan dengan AS dan Iran dan sebelumnya telah menjadi perantara bagi kedua negara yang berseteru itu.

Sekutu dekat Arab Saudi, yang belum mengomentari kesepakatan UEA-Israel, Bahrain menjadi tuan rumah seorang pejabat senior Israel pada konferensi keamanan pada 2019 serta konferensi yang dipimpin AS tentang meningkatkan ekonomi Palestina sebagai bagian dari Inisiatif perdamaian Timur Tengah Presiden AS Donald Trump. 

Sumber pemerintah di Kuwait mengatakan posisinya terhadap Israel tidak berubah, dan itu akan menjadi negara terakhir yang menormalkan hubungan, surat kabar lokal al-Qabas melaporkan. (Reuters)

KEYWORD :

Eli Cohen Israel Uni Emirat Arab Bahrain Oman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :