Jakarta - Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengendus adanya potensi kebocoran anggaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat hingga Rp6,6 miliar.
Uchok mengatakan, kegiatan PON PON yang akan berlangsung pada 17 - 29 September 2016 ini memakan alokasi anggaran sebesar Rp2,3 triliun. Namun Pemprov Jawa Barat sebagai penyelenggara kurang transparan, hingga terendus potensi patgulipat dalam proses lelang.
"Misalnya, ada alokasi anggaran yang disediakan pada tahun 2016 sebesar Rp.274.01 miliar, tapi yang dilelang melalui sistem elektronik Jawa Barat hanya Rp124.53 miliar. Jadi ada sisa alokasi anggaran Rp149.48 miliar yang kemungkinan belum dilelang, dan ini bisa dimain-mainkan," ujar Uchok dalam siaran tertulis yang diterima jurnas.com, Jumat (16/9).
Prabowo Subianto Sowan ke Habib Luthfi
Uchok menambahkan, alokasi anggaran Rp149.48 seharusnya tetap dilelang untuk menutup celah kebocoran dan bisa dikendalikan. "Dan ingat, anggaran yang belum dilelang ini bukan buat Pemprov Jawa barat yang jadi panitia penyelenggara," tegasnya.
Terkait proyek yang sudah dilelang sebesar Rp124.53 miliar dengan 12 item proyek, Uchok menilai ini pun bukan tidak ada potensi kebocoran. Justru dari proyek ini terendus potensi kerugian negara sebesar Rp6,69 miliar.
Dengan dasar ini, Uchok meminta KPK segera memanggil Gubernur Jawa barat, Ahmad Heryawan. Komisi anti rasuah juga perlu memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, khususnya untuk meminta keterangan soal lelang sebesar Rp14.9 miliar tahun 2015.
"Lelang Rp14.9 miliar tahun 2015 itu bernama "pengadaan fasilitas peralatan olahraga untuk PON XIX tahun 2016 di Bandung," cetus Uchok.
Perhelatan PON 2016 sendiri melombakan 44 cabang olah raga untuk memperebutan 2.492 medali, 756 diantaranya emas. Dalam hajatan olahraga terbesar di tanah air ini, ada 5.533 atlet yang akan berlaga, dibantu 4.071 tim pendukung atlet.
KEYWORD :CBA Uchok PON Jabar
