Jum'at, 26/04/2024 07:36 WIB

Waspada Defisit Bawang Merah November-Desember

Setiap saat menginformasikan data EWS tersebut kepada dinas pertanian kabupaten maupun provinsi, khususnya bagi kabupaten yang mengalami sortage

Bawang merah (Foto: Supi/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com -  Direktur Jenderal Hortikultura (Dirjen Hortikultura), Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto menyampaikan khawatiran akan terjadi defisit bawang merah pada November dan Desember 2020.

 "Lihat di neraca bulanannya, bulan September kita surplus hanya 4.354, bulan Oktober surplusnya hanya 919, bulan November dan Desember ini situasi yang akan cukup gawat karena neraca kita negatif," ujar Prihasto pada acara Virtual Literacy "Raup Untung dengan Budidaya Bawang Merah Asal Biji/TSS" di Jakarta, Kamis (25/6).

Kekhawatiran Prihasto itu berdasarkan pada Early Warning System (EWS) yang dirancang Direktorat Jenderal Hortikultura (Ditjen Hortikultura) yang memberikan peringatan dini soal stok bawang merah.

"Kita menyusun EWS ini berdasarkan data tahun storikal selama 5 tahun. Kita mendapatkan fenomena berdasarkan historikal data kita nanti November dan Desember akan mengalami defisit bawang merah yang cukup dalam," kata Prihasto.

Berdasarkan EWS, kata Prihasto, pada Juni neraca positif, yaitu sekitar 1.906 ton walaupun harganya masih relatif tinggi.

"Nanti mungkin bulan Juli harga agak tertekan karena sudah mulai banyak panen. Bulan Agustus neraca kita ada 11.541. Jadi, kemungkinan di bulan Agustus ini kita akan cukup surplus untuk bawang merah," ujar Prihasto.

"Tapi di bulan September - Desember situasinya agak mengkhawatirkan. Nanti kita ada surplus lagi di januari 2021 18 ribu, cukup besar panennya. Namun di Februari akan mengalami shortage lagi sebanyak 4.104 ton," sambungnya.

Prihasto Ditjen Hortikultura setiap saat menginformasikan data EWS tersebut kepada dinas pertanian kabupaten maupun provinsi, khususnya bagi kabupaten yang mengalami shortage.

"Harapannya dengan demikian bisa di sosialisasikan kepada petani, situasinya akan seperti ini, dua tiga bulan ke depan akan seperti ini, supaya ada upaya-upaya, masyarakat pun bisa melihat ini sebagai kesempatan," ujar Prihasto.

Pria yang biasa disapa Anton itu juga harapkan para petani dapat memanfaatkan informasi ini, karena ini setiap bulan Ditjen Hortikultura mengirimkan kepada dinas pertanian di kabupaten maupun provinsi.

"Kita siapkan informasi ini sampai ke level kabupaten sehingga bapak ibu semua bisa dengan mudah mengimplementasikan neraca ini, mendorong kepada petani supaya segera menamam bawang merah," ujar Anton.

Sekadar diketahui, shortage adalah kondisi pada pasar dimana jumlah barang yang diminta lebih banyak daripada jumlah barang yang ditawarkan.

KEYWORD :

Peringatan Dini Early Warning System Bawang Merah Prihasto Setyanto Defisit Bawang Merah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :