Kamis, 02/05/2024 14:33 WIB

Penyuluh dan Petani Sambas Percepat Tanam Padi dengan Alsintan

 Badan Pangan Dunia (FAO) memberikan peringatan bahwa dampak pandemi virus corona (COVID-19) dunia akan mengalami krisis pangan. 

Petani memanfaatkan traktor roda untuk mengolah lahan sawah. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Pangan Dunia (FAO) memberikan peringatan bahwa dampak pandemi virus corona (COVID-19) dunia akan mengalami krisis pangan. Sementara itu, BMKG juga memprediksi bahwa beberapa bulan kedepan akan terjadi kemarau panjang.

Mengantisipasi terjadinya krisis pangan, Presiden Joko Widodo aliat Jokowi meminta kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan langkah konkrit untuk menjamin ketersediaan pangan terutama dimasa pandemi ini.

Menaggapai permintaan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo langsung meminta kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi dan Jagung serentak.

"Kita harus bekerja lebih keras, lebih terpadu dan lebih gotong royong agar makanan rakyat bisa terjamin. Krisis pangan tidak boleh terjadi di Indonesia, kita harus hadapi dengan kerja keras dengan semangat pantang menyerah," ujar Syahrul.

"Saya mengajak seluruh insan pertanian untuk menghadapi tantangan tersebut dengan dua langkah kongkrit, yaitu dengan penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, olah dan panen.

"Hal ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengan wabah COVID-19, kepada para penyuluh pertania maupun swadaya diharapakan untuk tetap bekerja mendampingi para petani," jelas Dedi.

Sementara itu, Darma Irawan, Penyuluh Pertanian Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat melaporkan aktivitas yang dilakukan Kelompok Tani (Poktan) Serai Wangi I Desa Sentebang Kecamatan Jawai dalam mempercepat masa tanam.

"Meski saat ini kondisi lahan sedang dilanda kekeringan karena intensitas hujan yang belum merata, namun semangat petani di wilayahnya untuk melakukan olah tanah dan tanam padi sangat tinggi," katanya.

"Beberapa petani mulai melakukan penyedotan air dari sungai untuk mengairi sawah mereka yang memang sedang mengalami kekeringan. Pompa air yang digunakan adalah bantuan pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas," tambahnya.

Menurut Darma, pemanfaatan pompa air ini memang dilakukan secara bergantian oleh anggota kelompok tani terutama pada musim gadu (kemarau).

"Sejak adanya pompa air ini, petani merasa sangat terbantu apalagi disaat kondisi kering seperti sekarang ini. Karena lahan yang dikerjakan untuk menanam padi adalah lahan tadah hujan, sehingga sangat bergantung dengan intensitas curah hujan," ujar Darma.

M. Syahri, salah satu petani yang memanfaatkan pompa air tersebut mengatakan terbantu dengan kahadiran pompa air. "Meskipun lahan sedang kering masih bisa menanam padi dengan cara menyedot air disungai dan embung untuk mengairi lahan," katanya.

"Penggunaan pompa air masih bergantian dengan anggota lainnya karena jumlah pompa yang terbatas dan lahan yang kami garap cukup luas yaitu sekitar 35 hektare," ujarnya.

Luas lahan baku Kecamatan Jawai adalah 5678 hektare. Sampai bulan April lalu petani sudah mulai melakukan tanam seluas 4,375 hektare, dan diperkirakan akan bertambah luasannya di Mei ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas M. Yayan Kurniawan mengatakan sangat bersyukur karena bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada petani betul-betul dimanfaatkan disaat yang tepat.

Disaat hujan belum turun merata petani dapat melakukan percepatan tanam padi dengan memanfaatkan alsintan yang telah disalurkan.

"Ini sinergi yang baik antara pemerintah dan petani terkait penggunaan bantuan untuk menjaga ketahanan pangan kita. Secara bersama-sama kami akan mengawal dan memastikan arahan Pak Menteri Pertanian bisa dilaksanakan dengan baik di Kabupaten Sambas," tutur Yayan.

KEYWORD :

Penyuluh Pertanian Percepatan Tanam Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :