Jum'at, 26/04/2024 23:46 WIB

Penyerapan Ayam Hidup di Enam Provinsi Disarankan Jadi Role Model

Metode seperti ini bisa dijadikan role model, sebagai salah satu solusi dan insentif mengurangi kerugian peternak ditengah pandemi COVID-19.

Ayam (Foto: Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar), mengapresiasi langkah pemerintah menyselesaikan polemik over stock livebird (ayam ras) di peternak mandiri.

Setidaknya, menurut Ketua Dewan Pembina Pinsar, Hartono, langkah ini memberi angin segar di tengah keterpurukan rendahnya harga ayam akibat dampak virus corona (COVID-19).

"Kami mewakili Peternak Ayam broiler, Ayam Jantan dan Ayam Kampung yang sedang terpuruk," kata kata Hartono di peternakan miliknya, Bogor (2/5).

"Kami mengapresiasi langkah kerjasama Pemerintah (Kementerian Pertanian), Integrator dan Feedmill yang membantu membeli kelebihan ayam ditingkat Peternak Rakyat Mandiri sebanyak 4 juta ekor," sambungnya.

Hartono menambahkan, upaya ini sangat membantu Peternak, walaupun jumlahnya masih sangat kecil dan belum tuntas menyelesailan masalah penurunan demand akibat ekses wabah COVID-19. Dirinya bersama peternak lainnya berharap ke depan serapan ayam ini ditingkatkan.

Apresiasi juga disampaikan Kadma dari Bogor, kepada Kementan. Ia berharap agar metode seperti ini bisa dijadikan role model, sebagai salah satu solusi dan insentif mengurangi kerugian peternak ditengah pandemi COVID-19.

"Dengan arahan pemerintah, pola ini bisa ditiru dan diikuti oleh para perusahaan integrator atau perusahaan feed mill lain, agar mempercepat solusi bagi kami," ujar Kadma pemilik peternakan di Desa Leuwi Batu, Lewiliang, Kabupaten Bogor.

Ayam di peternakan Kadma dibeli oleh salah satu perusahaan pakan ternak nasional, dengan harga pasar plus tambahan 2.000 rupiah per kilogram.

Begitu juga peternak daerah lainnya, Ketua Pinsar wilayah Jawa Tengah, Parjuni mengatakan perusahaan integrator membeli dengan harga lebih baik yakni dengan harga Rp15.000 per kg, dibandingkan harga pasar Rp11.000 per kg.

Upaya yang telah berlangsung selama 9 hari sejak kesepakatan Kementan dan para perusahaan integrator ini, setidaknya telah mampu menyerap sebanyak 455.318 ekor ayam peternak mandiri (data per 1 Mei 2020).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita mengatakan pemerintah terus mendorong agar perusahaan integrator dapat menindaklanjuti komitmen menyerap 4.119.000 ekor ayam hidup milik peternak mandiri di 6 provinsi sentra peternakan, yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

"Serapan terbesar saat ini di Jawa Barat 253.566 ekor, Jawa Tengah 120.915 ekor, dan Jawa Timur 54.660 ekor. Sudah ada 19 mitra peternakan yang melaporkan," terangnya.

KEYWORD :

Ayam ras Peternak Mandiri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :