Sabtu, 27/04/2024 03:43 WIB

Ini Kata Airlangga Hartarto soal Dana Stimulus Rp405 Triliun

Pemerintah dalam menyelesaikan setiap persoalan tidak dengan terburu-buru tapi melalui mekanisme yang ada

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto (Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab lontaran Ketua Umum KADIN Rosan P Roeslani yang menyebutkan dana stimulus yang harus disiapkan Pemerintah sebesar Rp1.600 Triliun, bukannya Rp405 yang dialokasikan saat ini.

Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah dalam menyelesaikan setiap persoalan tidak dengan terburu-buru tapi melalui mekanisme yang ada.

“Mengenai jumlah (stimulus), tentu butuhnya berapa kita selalu melakukan asesmen. Tetapi di dalam perppu sudah jelas bahwa bujet defisit (APBN) tahun pertama, kedua dan ketiga itu dibuka (di atas 3 persen). Tahun keempat dan kelima dikembalikan ke 3 persen. Jadi tentu kebutuhannya nanti kita akan lihat sesuai dengan apa yang diminta oleh situasi,” kata Airlangga Hartarto di sela acara pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja, Sabtu (11/4/2020).

Sebagai informasi, dari anggaran Rp 405,1 triliun, pemerintah antara lain mengalokasikan untuk sektor kesehatan sebesar Rp75 triliun, social safety net Rp110 triliun, dukungan kepada industri senilai Rp70,1 triliun, dan dukungan pembiayaan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp150 triliun.

Sementara menurut Rosan Roeslani, stimulus yang telah dikeluarkan pemerintah belum ideal, terutama jika dikaitkan dengan jumlah 93 juta masyarakat miskin dan rentan miskin, serta pengusaha kecil dan pekerja informal, yang belum tersentuh bantuan. Ia melihat kebutuhannya sebesar Rp 1.500 triliun sampai Rp 1.600 triliun

Dari stimulus Rp 1.600 triliun, kata Rosan, untuk program jaring pengaman sosial sebesar Rp 600 triliun, dana kesehatan Rp 400 triliun, serta dana finansial perbankan Rp 500 triliun sampai Rp 600 triliun untuk memberikan keringanan kepada pelaku usaha kecil dan menengah.

Menurut Rosan, idealnya negara memberikan stimulus sebesar 10 persen dari total PDB. Contohnya, Amerika Serikat mengalokasikan stimulus sebesar 10,5 persen dari total PDB untuk meredam dampak Covid-19. Australia dan Singapura lebih tinggi, yaitu 10,9 persen dari total PDB.

Bahkan negara tetangga Malaysia mengeluarkan stimulus hingga Rp 938 triliun, meskipun PDB mereka tidak lebih besar dari Indonesia. Sedangkan Indonesia baru sekitar 5 persen dari PDB.

KEYWORD :

Dana Stimulus Airlangga Hartarto Rosa Roeslani Kartu Prakerja




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :