Senin, 29/04/2024 12:57 WIB

Lebih dari Separuh Populasi Dunia Dukung Rusia

Negara-negara Afrika dan Asia Tengah dan Asia Selatan, yang telah berubah dari pro-Amerika menjadi pro-Rusia.

Jurnalis legendaris Seymour Hersh. (Foto/Institute for Policy Studies/wikimedia)

JAKARTA, Jurnas.com - Jurnalis veteran, Seymour Hersh mengatakan, ayoritas orang secara global berada di pihak Rusia sehubungan dengan konfliknya dengan Ukraina, sementara pengaruh Amerika Serikat (AS) di arena internasional menurun.

"Persentase, terutama negara-negara Afrika dan Asia Tengah dan Asia Selatan, yang telah berubah dari pro-Amerika menjadi pro-Rusia benar-benar sangat dramatis," kata dia saat wawancara dengan George Galloway, yang dipublikasikan di YouTube pada Minggu (11/6).

"Lebih dari separuh populasi dunia mendukung Rusia dalam perang dan bukan AS. Ini tidak pernah seperti itu," kata Hersh.

Menurut jurnalis pemenang Hadiah Pulitzer, Washington telah kehilangan begitu banyak kredibilitas di seluruh dunia di tengah konflik di Ukraina.

Hersh kembali menjadi sorotan pada bulan Februari ketika ia menerbitkan sebuah laporan mengejutkan, menuduh AS menyabotase pipa Nord Stream. Washington menolak laporan itu sebagai fiksi yang sepenuhnya palsu dan lengkap.

Menurut Hersh, contoh memudarnya pengaruh AS adalah pemulihan hubungan antara mantan musuh bebuyutan Arab Saudi dan Iran, yang dimulai pada bulan Maret.

"Itu terjadi karen Ukraina dan ketidaksukaan terhadap perang dan merupakan pukulan besar bagi orang-orang di pemerintahan Biden, yang membenci Iran," kata dia.

Sebagai hasil dari perbaikan hubungan antara Teheran dan Riyadh, "kita akan mendapatkan penyelesaian di Yaman yang tidak akan pernah bisa kita dapatkan di Amerika. Kami didorong keluar," tambah pria berusia 86 tahun itu.

Hersh mengatakan, jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan untuk keterlibatan Washington di Ukraina menurun di AS karena orang semakin khawatir tentang biaya ekonominya.

"Amerika menghabiskan sekitar $140 miliar untuk perang ini pada saat 15 juta orang Amerika dicabut dari layanan kesehatan gratis oleh pemerintahan ini. Maksud saya apa yang terjadi di Amerika, ini keterlaluan," tambahnya.

Wartawan itu menyatakan keyakinannya bahwa serangan balasan Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu "pasti gagal" karena semua unit militer Kiev memiliki pelatihan, senjata, dan komandan yang berbeda, dan tampaknya tidak dapat bekerja sama secara efisien.

Hersh meramalkan, Presiden AS Joe Biden tampaknya menganggap konflik di Ukraina adalah tiket baginya untuk terpilih kembali. "Dan menurut saya kita berada dalam beberapa masalah politik nyata di sini di Amerika," imbuh dia.

Sumber: Russia Today

KEYWORD :

Seymour Hersh Perang Rusia Ukraina Amerika Serikat Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :