Minggu, 28/04/2024 14:12 WIB

AS Khawatir Korea Utara Kirim Lebih Banyak Senjata ke Rusia

 Kim Jon Un membuat janji dalam sebuah pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin menandai Hari Nasional Rusia.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Vladivostok, Rusia dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 25 April 2019 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA). KCNA melalui REUTERS

JAKARTA, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) khawatir Korea Utara berencana mengirimkan lebih banyak senjata ke Rusia. Kekhawatiran itu disampaikan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS setelah Kim Jong Un berjanji  meningkatkan kerja sama strategis dengan Moskow.

Sebelumnya pada Senin (12/6), kantor berita negara Korea Utara, KCNA melaporkan bahwa Kim Jon Un membuat janji dalam sebuah pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin menandai Hari Nasional Rusia.

"Kim Jong Un menyerukan kerja sama strategis yang lebih erat dengan Moskow, berpegangan erat dengan presiden Rusia, sesuai dengan keinginan bersama rakyat kedua negara untuk memenuhi tujuan besar membangun negara yang kuat," kata KCNA.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, mengatakan bahwa meskipun Pyongyang menyangkal telah menjual senjata ke Rusia untuk perangnya di Ukraina, AS telah mengkonfirmasi Korea Utara telah menyelesaikan pengiriman senjata, termasuk roket infanteri dan rudal, ke kelompok tentara bayaran Wagner yang didukung Kremlin di November 2022.

"Kami khawatir DPRK berencana mengirimkan lebih banyak peralatan militer ke Rusia," tambah juru bicara itu, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara.

Korea Utara telah berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Kremlin dan mendukung Moskow setelah menginvasi Ukraina tahun lalu, menyalahkan "kebijakan hegemonik" dan "kesederhanaan" AS dan Barat.

AS mengatakan pada bulan Maret bahwa pihaknya mendapat informasi baru bahwa Rusia secara aktif berusaha untuk mendapatkan senjata tambahan dari Korea Utara dengan imbalan bantuan makanan.

Pada Maret, Washington memberlakukan sanksi terhadap seorang pria Slovakia yang katanya telah mencoba mengatur penjualan lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi Korea Utara ke Rusia untuk membantu Moskow mengganti peralatan militer yang hilang dalam perangnya dengan Ukraina.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Konflik Korea Utara AS Perang Rusia Ukraina Senjata Nuklir Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :